Bisnis.com, JAKARTA – Cushman and Wakefield mencatat gedung perkantoran di luar central business district atau pusat bisnis di Jakarta tumbuh 11% pada kuartal empat 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dikutip dari laporan Cushman and Wakefield, Jakarta Marketbeat 4th Quartal 2017, yang diambil, Sabtu (3/2/2017) ada delapan gedung perkantoran non central business district atau CBD itu memberi dampak yang signifikan terhadap industri properti tahun ini.
Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Arief Rahardjo mengatakan pertumbuhan ini disumbang dari mayoritas pengembang perkantoran non CBD yang menyelesaikan pembangunannya pada kuartal empat tahun lalu.
Beberapa contoh perkantoran non CBD yang telah selesai dibangun sampai kuartal empat 2017 antara lain Jagat Building yang selesai pada kuartal ketiga 2017, Menara Kompas Tower I yang selesai pada kuartal ketiga 2017. Adapula gedung Kirana 3 atau Kirana Commercial Avenue yang selesai pada kuartal ketiga 2017.
Sementara itu, sejumlah gedung perkantoran non CBD yang selesai pada kuartal empat 2017 adalah Unifam Office Tower dan Graha Inti.
Pada 2018 ini tercatat akan ada delapan perkantoran yang selesai pembangunan ataupun renovasi dan siap menerima tenant baru. Misalnya saja, para kuartal pertama 2018 ada dua gedung yang siap menerima tenant untuk perkantoran yakni One Belpark, Yodya Office, dan Zuria Tower.
Sementara itu, pertumbuhan ruang sewa kantor di arena non CBD sampai pada kuartal empat 2017 sebesar -1,1%, dan tingkat kekosongan ruang sewa perkantoran di arena non CBD sebesar 18,6%. Total semua penyelesaian gedung perkantoran baru sampai kuartal empat 2017 adalah 61 juta meter persegi.
