Bisnis.com, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) diminta tidak mengeluhkan sikap pemerintah yang belum mengoreksi harga bahan bakar minyak (BBM) publik service obligation (PSO) karena harga minyak terus mengalami kenaikan.
"Pertamina sebagai BUMN yang dibentuk dan ditugasi oleh pemerintah untuk menjaga ketahanan energi nasional. Jangan keluhkan soal pemerintah yang belum koreksi harga BBM PSO," kata Direktur Eksekutif Center for Energy Resources Indonesia Yusri Usman, Selasa (30/1).
Menurutnya, Pertamina harus mengetahui apa pertimbangan pemerintah yang belum mengoreksi harga BBM PSO, salah satunya faktor pertumbuhan ekonomi yang hanya tumbuh 5%. Selain itu, tahun ini juga merupakan tahun politik dimana masyarakat sensitif soal kenaikan harga.
Pertamina seharusnya mampu mensiasati tingginya harga minyak dan pemerintah yang tidak akan menaikkan harga jual BBM. Salah satunya dengan melakukan penghematan.
Menurutnya, perusahaan minyak 'plat merah' tersebut perlu melakukan efisiensi. Pertamina perlu menghapus anggaran yang dinilai berlebihan dan tidak penting. Ini juga bertujuan untuk menghemat biaya pengeluaran (cost).
Selain itu, Pertamina juga perlu membuat produk baru, seperti Pertalite dan Dexlite yang merupakan BBM non subsidi namun lebih murah dari pada Pertamax dan Pertadex.
Baca Juga
"Saat ini, Pertamina hanya perlu efisiensi dan mengembangkan produk baru," kata Yusri.