Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis KML Group Tumbuh 26%

Bisnis PT Kelola Mina Laut (KML) Group, pabrikan pengolahan dan pemasaran ikan, pada tahun lalu tumbuh 26% berkat peningkatan ekspor dan pengembangan bisnis.
Logo KML Food./JIBI
Logo KML Food./JIBI

Bisnis.com, GRESIK—Bisnis PT Kelola Mina Laut (KML) Group, pabrikan pengolahan dan pemasaran ikan, pada tahun lalu tumbuh 26% berkat peningkatan ekspor dan pengembangan bisnis.

"Pertumbuhan tersebut dicapai juga berkat upaya kami menjaga keberlangsungan bahan baku dengan memperhatikan standar,” ujar General Manager Treasury, Investment & Asset Management KLM Group Hendro Agus, Rabu (24/1/2018).

Produksi perseroan lebih banyak dilempar untuk memenuhi pasar ekspor dengan porsi 85%. Sisanya sebesar 15% digunakan untuk mencukupi pasar dalam negeri.  "Untuk tahun depan diproyeksi kami pasang target dobel digit juga," jelasnya. 

Namun, Hendro enggan menyebut berapa angka pasti pertumbuhan yang dipatok sepanjang tahun ini. "Kisarannya masih sekitar pertumbuhan yang diraih tahun lalu," katanya. 

KML Group segera merealisasikan rencana penawaran umum saham perdana pada 2018. 

Presiden Direktur KML Group Mohammad Nadjikh mengatakan saat ini perseroan telah siap dari sisi infrastruktur untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Kami perlu dana untuk ekspansi perusahaan. Jika dengan bank mungkin ada beberapa prosedur yang harus dilalui, jika dengan IPO cenderung lebih cepat," ujarnya di Gresik, Rabu (24/1/2018).

Namun, Nadjikh tidak merinci lebih detail waktu realisasi IPO tersebut. Akan tetapi, dia memberi sinyal bahwa eksekusi tersebut akan dilangsungkan pada semester I/2018.

"Dengan semua kesiapan dan prosedur yang telah kami lakukan harusnya bisa pada semester ini," ungkapnya. 

Selain itu, perusahaan yang berbasis di Gresik, Jawa Timur tersebut berencana mengembangkan pasar internasional dengan merambah pasar Afrika.

"Saat ini dalam tahap pengkajian untuk melihat apa yang bisa kami lakukan di sana. Ke depan, kami ingin memperkuat basis produksi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri," terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andry Winanto
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper