Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan kimia asal Jerman BASF memilih strategi peningkatan inovasi dan pengembangan produk untuk memacu pertumbuhan penjualan.
Presiden Direktur BASF Indonesia Daniel Loh mengatakan dengan memperkuat inovasi maka secara tidak langsung akan mendekatkan perusahaan dengan market yang lebih besar.
"Dengan inovasi maka kami juga harus memperkuat sisi penelitian dan pengembangan [research and development]," ujarnya di Depok, Rabu (17/1/2018).
Daniel menyebutkan tak kurang dari 10.000 orang terlibat dalam proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan BASF di seluruh penjuru dunia dengan nilai investasi mencapai 1,8 miliar euro.
Selain itu, kepastian produk halal juga menjadi cara tersendiri BASF untuk memperbesar volume penjualan.
"Predikat halal ini juga sebagai cara kami untuk memenuhi permintaan dari masyarakat, apalagi Indonesia menjadi negara muslim terbesar di dunia," jelasnya.
Sebagai informasi, pada 2016 total penjualan BASF di Tanah Air mencapai 470 juta euro. Adapun, penjualan secara global perusahaan kimia terbesar di dunia tersebut mencapai 57,6 miliar euro pada tahun yang sama.
Namun, Daniel belum dapat merinci lebih jauh penjualan BASF Indonesia pada 2017. "Sebagai gambaran saja pertumbuhan penjualan BASF di Indonesia sampai dengan kuartal III/2017 mencapai 13%," tuturnya.
Penjualan regional di wilayah Asia Pasifik juga tumbuh hingga 22% per September 2017.