Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batik Pekalongan Andalkan Pasar Asia Tenggara

Beberapa negara di Asia Tenggara akan menjadi sasaran ekpsor kain sarung batik asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Museum Batik Pekalongan/Antara
Museum Batik Pekalongan/Antara

Bisnis.com, PEKALONGAN--Beberapa negara di Asia Tenggara jadi analan ekspor kain sarung batik asal Pekalongan, Jawa Tengah.

Sekretaris Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Pekalongan Arief Wicaksono mengatakan selama ini, kain sarung batik Pekalongan masih mendominasi ekspor ke sejumlah negara kawasan Asia Tenggara.

"Seperti Malaysia dan Brunei Darussalam," katanya, di Pekalongan, Minggu.

Ia mengatakan kendati permintaan konsumen terhadap kain sarung batik sedikit mengalami penurunan akibat adanya krisis global tetapi negara di kawasan Asia Tenggara masih menjadi tujuan utama sasaran ekspor produk kerajinan batik.

Selain kain sarung batik, kata dia, asephi juga mengekspor produk kerajinan lain seperti daster dan batik rayon ke sejumlah kawasan Timur Tengah, Afrika, Amerika Serikat, Australia, dan Amerika Latin.

"Kain sarung batik, daster, dan batik rayon masih banyak diminati pasar mancanegara. Oleh karena, kami selalu mengusahakan produk batik yang terbaik untuk kembali menambah pangsa pasar di luar negeri," katanya.

Ia mengatakan adanya krisis global memang cukup berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat terhadap kerajinan batik sehingga pelaku batik harus bisa meningkatkan krasi dan inovatif agar kerajian batik tetap bertahan dan diminati konsumen.

"Daya beli masyarakat terhadap produk kerajinan batik turun pada 2017 dan tampaknya belum pulih hingga sekarang. Hal itu juga berpangaruh terhadap penurunan produksi batik hingga mencapai 10%-20%," katanya, kutip Antara.

Menurut dia, turunnya daya beli masyarakat terhadap kerajinan batik memang tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan tetapi juga hampir merata di sejumlah negara tujuan ekspor.

"Kendati demikian, pada tahun ini kami memperkirakan daya beli masyarakat akan meningkat lagi karena faktor keamanan dan kenyamanan, serta kebijakan pemerintah yang cukup baik dalam upaya menggeliatkan ekspor," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper