Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian memberikan pelatihan penerapan teknologi Inseminasi Buatan kepada 10 peserta dari Palestina selama 15 hari yang berakhir Rabu (27/12) kemarin.
Dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (28/12), pelatihan hasil kerjasama dengan Kementerian Sekretariat Negara dan JICa ini dilaksanakan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang.
Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia Taher menyampaikan apresiasinya atas pelatihan penerapatan teknologi Inseminasi Buatan. "Kami berharap hasil pelatihan dapat diimplementasikan di negara kami dan dapat berkontribusi untuk meningkatkan produksi ternak di negara kami," katanya dalam upacara penutupan.
Selama masa pelatihan, peserta telah mengunjungi UPT Perbibitan Ditjen PKH diantaranya Balai Embrio Transfer Cipelang dan BBPTU-HPT Baturraden.
"Kami berharap ke depan dapat mengikuti pelatihan terkait manajemen breeding, terutama di embrio transfer," kata salah satu peserta pelatihan Wael W M Halawa.
Dirjen PKH Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyampaikan teknologi IB telah berkembang baik di Indonesia. Ini terbukti dengan tercapaianya swasembada semen beku pada 2012. Selanjutnya pada 2013, Indonesia telah berhasil mencapai swasembada Bull (pejantan unggu).
Baca Juga
Dia mengatakan penggunaan IB tidak hanya terbatas untuk meningkatkan populasi ternak, tetapi juga meningkatkan mutu genetik ternak. IB menjadi ujung tombak untuk keberhasilan program Upsus Siwab yang merupakan fokus kegiatan Kementan 2017-2019.
"Upaya ini dilakukan sebagai komitmen mengejar swasembada sapi yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada 2026," imbuhnya.
Kepala BBIB Singosari Enniek Herwijanti menyampaikan selain Palestina, BBIB Singosari juga telah melatih peserta dari Afganistan, Bangladesh, Filipina, Fiji, India, Kamboja, Kenya, Laos, Malaysia, Myanmar, Mongolia,Kyrgyztan, Kazakhstan, Papua Nugini, Sudan, Thailand, Srilanka, Timor Leste, Yaman, dan Zimbabwe.