Bisnis.com, CIKARANG—Pabrikan mainan, PT Mattel Indonesia, menandatangani komitmen kerjasama dengan Kementerian Perindustrian untuk ikut serta dalam program vokasi pengembangan SDM.
Mattel bekerjasama dengan pemerintah untuk membina kompetensi dan kurikulum pada 5 sekolah menengah kejuruan dalam program link and match tersebut.
Executive VP & Chief Global Supply Chain Officer Mattel Inc. Peter Gibbons menyatakan kerjasama pelatihan vokasional yang melibatkan langsung pabrikan memungkinkan lulusan sekolah kejuruan memenuhi kompetensi standar industri.
“Mattel bangga dapat terlibat langsung dalam program ambisius peemerintah ini dengan melibatkan kerjasama dengan swasta,” ujarnya, Senin (4/12).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan setidaknya terdapat sebanyak 600 industri yang mengikuti program vokasi tersebut. Ratusan pabrikan tersebut bakal membina pembentukan kurikulum dan memfasilitasi praktek kerja terhadap sebanyak 1.300 Sekolah Menengah Kejuruan.
Mattel merupakan salah satu pabrikan yang mengikuti program tersebut. Mattel mengoperasikan pabrik mainan terbesar globalnya di Cikarang untuk memproduksi berbagai mainan berlisensi, seperti Barbie, Hot Wheels, Fisher-Price, Thomas & Friends, dan sebagainya.
Pabrik tersebut berkontribusi sebesar 60% dari keseluruhan produksi Mattel global secara konsolidasi. Mattel Indonesia memproduksi 2 juta unit mainan per pekan dengan nilai ekspor rata rata mencapai US$150 juta per tahun.