Bisnis.com, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) General Electric Co. yang baru John Flannery menurunkan dividen kuartalan sebagai langkah awal perombakan perusahaan.
Seperti dikutip dari Reuters pada Senin (13/11/2017), GE memangkas dividen menjadi 12 sen dolar Amerika Serikat per lembar saham, dari sebelumnya sebesar 24 sen, yang dimulai pada Desember 2017. Pemangkasan dividen ini diharapkan dapat menghemat dana perusahaan sekitar US$4 miliar per tahun.
Selain memangkas nilai dividen, Flannery berencana untuk fokus pada 3 lini bisnis utama perusahaan, yaitu sektor aviasi, pembangkit listrik, dan peralatan kesehatan.
Investor yang menghadiri presentasi Flannery menuturkan rencana bisnis GE yang dipaparkan sejauh ini sesuai harapan. Kendati demikian, investor belum yakin terkait upaya perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang baik setelah gagal beberapa tahun belakangan.
Strategi Flannery merupakan sebuah titik balik untuk perusahaan asal negara Paman Sam tersebut. Sebelumnya, selama beberapa dekade, GE mengembangkan bisnis di berbagai sektor, seperti media, energi, perbankan, aviasi, perkeretaan, perkapalan, dan petrokimia.
Langkah untuk mempersempit lini bisnis GE menjadi kebalikan dari strategi presiden direktur sebelumnya, yaitu Jack Welch dan Jeff Immelt, yang mengambil pendekatan multi-bisnis.