Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan diharapkan melalui lelang terbuka guna menemukan calon kredibel untuk pengganti Ken Dwijugiasteadi yang akan memasuki masa pensiun.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengungkapkan penunjukan langsung ataupun lelang memiliki kelebihan dan kekuarangannya.
"Kalau waktunya masih cukup lelang terbuka akan membuat lebih kredibel memang karena ini prosesnya. Kalau tidak bisa mencari orang kredibel ya sama saja," ungkap Yustinus, Selasa (11/10/2017).
Dengan lelang terbuka, calon berlatarbelakang korporasi mungkin dapat ikut serta karena siapapun diberi kesempatan untuk mendaftar. Jika melalui prosedur lelang, dia menuturkan prosesnya harus diperkuat dengan keputusan presiden (Kepres).
Adapun untuk lelang internal, dia menuturkan Kementerian Keuangan harus membuat panel di mana panel tersebut harus dinilai oleh tim yang mampu membuat proses pemilihan lebih terbuka.
Melihat keterbatasan waktu, dia menilai Menteri Keuangan akan lebih memilih untuk melakukan proses penunjukan langsung. Terkait dengan kriteria yang tepat untuk Dirjen Pajak, Yustinus menuturkan sosok penganti Ken Dwijugiasteadi harus memiliki kemampuan yang paham terkait problem dan penyakit di sektor pajak.
Namun, kriteria yang terpenting adalah kepemimpinan yang kuat. Dengan demikian, sosok Dirjen Pajak memiliki integritas yang bagus. Kalau kompetensi, dia mengatakan hal tersebut bisa dibantu oleh tim. "Jadi tidak perlu orang yang pintar dari sisi perpajakan. Tapi yang penting leadership-nya kuat, kredibilitas, dipercaya publik dan internal," tegasnya.
Kementerian Keuangan terakhir melalukan lelang Dirjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam seleksi terbatas alias lelang jabatan pada 2014. Saat itu, peminat untuk lowongan Dirjen Pajak diketahui terbanyak dengan 73 pendaftar.