Bisnis.com, JAKARTA-- Perum Perumnas akan kembali menggarap tiga proyek rusun berkonsep TOD setelah memulai groundbreaking Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina.
Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengatakan pihaknya akan kembali memperoleh tanggung jawab mengembangkan proyek serupa di stasiun Rawa Buntu, Pesing, serta stasiun Klender. Diantara ketiganya, nampaknya stasiun Rawa Buntu yang akan lebih dahulu direalisasikan.
Untuk membangun lebih banyak hunian TOD, Perum perumnas telah memiliki ekuitas senilai Rp3 triliun Rp1,5 triliun diantaranya berupa Penanaman Modal Negara (PMN). Namun BUMN perumahan itu juga masih memiliki kapasitas pendanaan Rp7 triliun ke depannya melalui pinjaman perbankan.
Menurut Nawir TOD kehadiran hunian yang terintegrasi di atas stasiun diharapkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan masyarakat terdorong menggunakan transportasi umum dengan harga yang lebih terjangkau.Nantinya di sekita TOD ini, perumnas juga akan mengalokasikan tempat bermain anak, klinik, tempat ibadah, balai warga.
“Dan atas permintaan warga minta dibuatkan akses jalan kaki, ini dibuatkan. Ini adalah tempat yang lokasinya sangat bagus. Kami cek, untuk ke Detos itu satu menit. UI dua menit, Gunadharma 2,5 menit, dan kami dapat informasi kami dari hasil meeting dengan UI, bahwa UI akan membangun RS internasional di sini,”katanya Senin (2/10).
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan kerjasama pembangunan rumah susun Pondok Cina Depok ini yang akan dilaksanakan dengan pemanfaatan atas lahan PT KAI memperhatikan pola kerjasama jangka panjang sebagaimana pada Permen BUMN No.PER 13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.
Baca Juga
Besarnya pengguna moda transportasi Commuter Line sudah mencapai 1.024.000 orang per hari. Angka ini akan terus meningkat hingga mencapai target sebesar 1,2 juta penumpang/hari di tahun 2019.
Edi menambahkan Konsep TOD ini akan memudahkan mobilisasi masyarakat dalam beraktifitas. Terlebih pembangunan ini akan mengefesiensikan biaya transportasi penghuni karena terintegrasi langsung dengan kereta. Di sisi Iain, akan dilengkapi dengan area komersil dan fasilitas umum yang semuanya terintegrasi dalam satu kawasan, sehingga penghuni dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari karena ada ruang sosialisasi bagi para penghuni, tambahnya.
Diharapkan integrasi hunian seperti ini dapat dijewantahkan lebih banyak Iagi kedepannya. Tldak hanya intergrasi dengan moda transportasi kereta api, tidak menutup kemungkinan yang dapat terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.