Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALFI Dorong Swasta Nasional Gandeng Investor Asing

Selama tiga hari gelaran Asia-Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM-TMM) di Bali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi gencar mengadakan pertemuan bilateral guna menarik investasi luar negeri.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. /Bisnis.com
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Selama tiga hari gelaran Asia-Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM-TMM) di Bali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi gencar mengadakan pertemuan bilateral guna menarik investasi luar negeri.

Langkah tersebut diapresiasi oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI). Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur transportasi terbatas.

Di sisi lain, infrastruktur sangat dibutuhkan untuk memacu daya saing industri.

"Suka tidak suka anggaran yang dimiliki pemerintah tidak cukup untuk membiayai proyek infrastruktur transportasi. Jadi sangat baik pertemuan yang dilakukan menhub," katanya kepada Bisnis, Senin (2/10).

Selain mengundang investor luar negeri, swasta nasional juga ikut dilibatkan dalam sejumlah proyek. Pihak swasta didorong untuk berkolaborasi dengan investor asing dan juga BUMN.

Namun, dia menegaskan kepentingan nasional tetap harus diutamakan.

"Kalau menyangkut asing, selama itu sesuai dengan ketentuan perundang undangan kenapa tidak," imbuhnya.

Selama pertemuan tersebut Budi Karya berhasil 'menjual' proyek-proyek transportasi andalan yang tengah berjalan. Proyek tersebut antara lain pelabuhan Kuala Tanjung, bandara Kualanamu dan kereta api Sulawesi Selatan.

Inggris mengaku berminat untuk berinvestasi di Kuala Tanjung khususnya terkait kapal pandu di Selat Malaka. Sedangkan Korea Selatan berminat di proyek kereta api Sulsel dan bandara Kualanamu.

Sedangkan Polandia tertarik dengan modernisasi pelabuhan dan investasi pengembangan bus listrik.

Mereka bahkan menawarkan kerja sama eksklusif pengembangan bus listrik dan ingin membangun pabrik bus listrik dan menjadikan Indonesia basis produksi di Asia Tenggara.

Budi juga mengajak serta empat perusahaan sekuritas yaitu Bahana, Dana Reksa, Mandiri Sekuritas dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Tujuannya agar calon investor lebih yakin dengan komitmen pemerintah terkait investasi asing. Selain itu, data-data mengenai proyek tersebut dapat langsung diketahui oleh calon investor.

"Jangan orang-orang hanya mengambil keuntungan dari kita tapi kita tidak mengambil keuntungan dari mereka," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper