Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perdagangan hari ini, Kamis (28/9/2017, kembali menggelar pertemuan dengan pelaku usaha ritel.
Pertemuan tersebut digelar di Kantor Kementerian Perdagangan untuk membahas kelanjutan rencana program kemitraan antara toko modern dan pedagang tradisional yang tengah digodok.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan telah mendapatkan arahan dari Kementerian Perdagangan agar peritel modern membantu pengadaan barang bagi pedagang tradisional khususnya warung. Tujuannya, agar format gerai tersebut bisa mendapatkan pasokan yang rutin dengan harga kompetitif.
Kendati demikian, dia menilai rencana tersebut tidak semudah membalikkan tangan. Pasalnya, saat ini format ritel modern sangat beragam.
“Tujuannya [pemerintah] bagus, tetapi format ritel modern kan ada grosir atau kulakan dan yang memang langsung menjual ke konsumen langsung,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (28/9).
Solihin menyebut seharusnya yang menjalankan program kemitraan adalah ritel modern yang berformat grosir atau perkulakan. Menurutnya, akan sulit bagi ritel modern biasa untuk membuat model kemitraan.
“Jadi sebaiknya memang yang menjalankan adalah ritel modern perkulakan,” paparnya.
Dia menyebut Aprindo akan membahas secara internal terlebih dahulu permintaan yang diajukan pemerintah. Pihaknya akan mengecek usulan dan kesiapan dari para pelaku usaha.