Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGGARAN LMAN BERTAMBAH TERUS, Proses Pengadaan Lahan Harus Cepat

Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan proses pengadaan lahan harus cepat mengingat anggaran LMAN yang bertambah pada setiap tahun.
Menkumham Yasonna Laoly (kiri) bersama Wamenkeu Mardiasmo mengkuti rapat kerja dengan komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5)./Antara-Wahyu Putro A
Menkumham Yasonna Laoly (kiri) bersama Wamenkeu Mardiasmo mengkuti rapat kerja dengan komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan proses pengadaan lahan harus cepat mengingat anggaran LMAN yang bertambah pada setiap tahun.

Dalam keynote speechnya, Mardiasmo mengatakan anggaran LMAN pada 2016 senilai Rp16 triliun, pada APBNP 2017 alokasinya meningkat kurang lebih Rp32 triliun dan rencananya pada 2018 akan kembali ditingkatkan kurang lebih Rp35 triliun.

"Ini terobosan luar biasa di mana dana ini tidak murah, ada opportunity cost-nya. PMN melalui LMAN harus segera dimanfaatkan sehingga para stakeholder dan mitra bisa menikmati pengadaan lahan ini " kata Mardiasmo, Rabu (6/9).

Dalam pidatonya di acara Wokshop bertema Sinergitas Percepatan Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional itu, Mardiasmo menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur mengingat Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain.

Sementara itu, dalam hal pengajuan anggaran, Direktur LMAN Puspita Rahayu mengatakan pihaknya akan melakukan sinergitas dengan Kementerian Keuangan.

"Kami akan effort ke DPR [agar anggaran disepakati] paralel dengan Kementerian Keuangan," katanya.

Dari anggaran 2016, Puspa mengatakan jika pihaknya telah menggunakan Rp7,6 triliun sebagai dana talangan dari total Rp12,1 triliun tagihan ke LMAN.

"Sebanyak Rp 7,6 triliun dana talangan sudah kami salurkan. Itu dari 58 Surat Permintaan Pembayaran [SPP],"pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper