Bisnis.com, JAKARTA-- PT Cirebon Power mengebut proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cirebon unit II Expansion dengan kapasitas 1.000 megawatt yang ditargetkan beroperasi pada 2021.
Sebelumnya, proyek tersebut sempat dinyatakan molor dari target operasi pada 2021 karena terhambat masalah RTRW dan sempat divonis batal izin lingkungan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
Terkait putusan PTUN Bandung tanggal 19 April 2017, yang menyatakan batal Izin Lingkungan Proyek PLTU Unit 2 (Cirebon Expansion 1 x 1000 MW), Pemprov Jawa Barat pada tanggal 17 Juli 2017 telah menerbitkan Izin Lingkungan yang baru.
Penerbitan izin ini berlandaskan pada Peraturan pemerintah No 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Rencana Tata Ruang Nasional, bahwa Izin Pemanfaatan Ruang untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang belum terakomodir dalam Perda RTRW Kabupaten atau Provinsi, dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13/2017 ini.
Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto mengatakan, dengan berakhirnya polemik terkait tata ruang dan lahan, proses pembangunan proyek semakin mantap melaju, dan saat ini tengah dalam tahap land improvement.
"Dengan dukungan pendanaan dan kompetensi teknis, optimis proyek ini dapat dirampungkan pada tahun 2021. Sekarang kami bisa semakin fokus dalam mengerjakan proyek ini," ungkap Heru kepada bisnis, Kamis (24/8).
Baca Juga
Menurutnya, dengan demikian, tudingan bahwa Proyek PLTU Unit 2 Cirebon Power tidak sesuai dengan RTRW, tidak berdasar sama sekali. Perdebatan tentang RTRW sudah selesai, PP No 13 Tahun 2017 sudah memberikan payung hukum yang jelas dan final.
"Kami juga telah mendapat seluruh perizinan yang dibutuhkan termasuk legalitas lahan.” katanya.
PLTU Unit 2 Cirebon Power kelak akan menggunakan batubara kalori rendah yakni 4000-4600 kkal/kg dengan mengadopsi teknologi ultra super critical. Hal ini juga dengan efisiensi tinggi dan lebih ramah lingkungan.
Pembangkit listrik ini nantinya akan menghasilkan energi 7,533 GwH per tahun. Sebelumya, Cirebon Power juga telah mengoperasikan Pembangkit Unit 1 berkapasitas 660 MW dengan teknologi Super Critical Boiler.
Penggunaan teknologi ini telah menjaga tingkat emisi selalu jauh di bawah regulasi yang ditetapkan pemerintah, dan membawa Cirebon Power meraih Asian Power Award sebagai Coal Power Project Of The Year tahun 2016, dan Clean Coal Technology dari ASEAN Centre for Energy pada tahun 2013.