Bisnis.com, JAKARTA -- Produksi garam hingga awal Agustus tercatat 19.201 ton, dengan andil terbesar dari tambak PT Garam sebanyak 5.049 ton.
Data itu berdasarkan hasil rekapitulasi Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap produksi garam rakyat di 15 daerah sentra produksi dan PT Garam hingga 7 Agustus. Produksi sejumlah daerah terus bertambah hingga melampaui 1.000 ton, a.l. Cirebon, Indramayu, Rembang, Demak, Pati, Pamekasan, Sumenep, dan Bima.
Data itu berbeda dengan catatan Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur yang sebelumnya menyebutkan produksi garam rakyat Jatim hingga 5 Agustus sudah 30.000 ton.
Berdasarkan proyeksi KKP, kebutuhan garam konsumsi tahun ini 1,3 juta ton. Artinya, kebutuhan garam konsumsi per bulan 112.281 ton.
KKP memperkirakan cuaca kondusif bagi aktivitas pergaraman hingga Oktober. Mengutip prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan rendah hingga sedang terjadi di 19 sentra produksi garam sepanjang Juli-Oktober.
Mulai November, curah hujan tinggi akan berlangsung di beberapa sentra, yakni Indramayu, Karawang, Brebes, Demak, dan Rembang. Hujan deras berlanjut ke bulan berikutnya dan merata di hampir seluruh daerah sentra produksi garam.
Produksi Garam di Pegaraman Rakyat dan PT Garam s.d. 7 Agustus
Daerah Realisasi Produksi (Ton)
Cirebon 1.597
Indramayu 1.405,3
Rembang 1.683,8
Demak 1.090,6
Brebes 113,1
Pati 1,291,6
Lamongan 780
Sampang 660
Pamekasan 1.252,5
Sumenep 1.428,3
Tuban 747,5
Jeneponto 1,7
Pangkep 187,5
Bima 1.724,6
Kupang 189,7
PT Garam 5.049
Total 19.201,9
Sumber: KKP, 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel