JAKARTA—PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk menargetkan mampu meraup pendapatan dari penjulan lahan industri senilai Rp1 triliun di sisa paruh kedua tahun ini dari kawasan indutsri miliknya.
Presiden Director PT Bekasi Fajar Industrial Estate Yoshihiro Kobi mengatakan, pada semester I/2017, pihaknya telah meraup setidaknya separuh dari target pendapatan akhir tahun ini dengan menjual 23 ha lahan industri kepada perusahaan lokal yang bergerak di bidang otomotif dan consumer good. Baru-baru ini, perusahaan juga telah menjual lahan seluas 12 ha kepada PT Sirius Surya Sentosa untuk dikembangan sebagai kawasan berbasis inovasi, yaitu apartemen Vasanta Innopark.
“Penuualan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu pada kuartal yang sama yang hanya mampu menjuala sekitar 7 ha lahan,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Kobi optimistis hingga akhir tahun ini mampu melampaui target penjualan 40 ha lahan. Hal itu dikarenakan pihaknya telah bernegosiasi dengan sejumlah perusahaan lokal dan asing yang mayoritas juga bergerak di bidang otomotif dan consumer goods. Bahkan, sejumlah perusahaan itu telah tertarik memboronghingga 70 ha lahan.
Perusahaan mematok harga jual Rp2,6 juta—Rp3 juta untuk per meter persegi lahan industri. Namun perusahaan belum bisa membeberkan lebih jauh detail transaksi karena masih dalam tahap finalisasi negosiasi.
Bekasi Fajar tercatat memiliki cadangan lahan industri seluas 1.000 ha. Dari total lahan itu setidaknya 120 ha lahan sudah terbangun menjadi kawasan industri terintegrasi.
Kobi mengakui pelemahan ekonomi tidak membuat pelaku bisnis mengurungkan niat membeli lahan industri pada tahun ini. Pasalnya, para pelaku bisnis telah memiliki rencana matang dan terukur dalam mengembangkan sebuah kawasan.
Dia mengungkapkan dengan bergabungnya PT Sirius Sentosa yang berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kawasan industri miliknya akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan kawasan industri ke depannya.
“Ini bukan semata-mata berfokus pada teknologi, melainkan mengintegrasikan kawasan industri dengan para peneliti yang akan mendorong pertumbuhan kawasan .industri itu sendiri,” imbunya