Bisnis.com, JAKARTA - Harga yang tak kompetitif membuat pengusaha truk enggan menggunakan feri jarak jauh Jakarta-Surabaya. Oleh karena itu, pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif.
Direktur Angkutan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana mengatakan, tarif feri memang harus kompetitif. Utamanya bila dibandingkan dengan biaya pengiriman melalui darat. Namun, bila terlalu murah bakal merugikan operator kapal.
"Pemerintah harus hadir dulu. Nanti kalau sudah berkembang baru diserahkan ke mekanisme pasar," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/7/2017).
Namun, niat tersebut pun baru bisa terlaksana apabila anggarannya tersedia. Saat ini, Kementerian Perhubungan belum menyiapkan anggaran untuk insentif tersebut.
Persoalan mengenai mahalnya tarif roro jarak jauh tersebut juga dikeluhkan pengusaha truk barang. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, tarif yang ditawarkan operator sebesar Rp5, 7 juta terlampau mahal.
Pasalnya, ongkos supir saja sudah menelan biaya Rp2,5 juta. Sedangkan harga charter dari konsumen hanya Rp6 juta-Rp7 juta. Mereka menginginkan tarif kapal antara Rp2,5 juta – Rp3 juta.
"Secara komersial susah masuk. Dibolak-balik bagaimanapun berat," katanya.