Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelaskan Pengaruh Inflasi, Jokowi Bertanya ke Gubernur BI Agus Martowardojo

Kepala Negara menilai sebelumnya pemerintah daerah (pemda) selalu pasrah terkait dengan laju inflasi tanpa berupaya menekannya dan merasa hal tersebut tidak bisa diatur. Inflasi 8%-10% dianggap wajar dan biasa.
Presiden Joko Widodo saat menerima Tim Redaksi Bisnis Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/7)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Joko Widodo saat menerima Tim Redaksi Bisnis Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah tidak permisif terhadap laju inflasi yang terlalu tinggi.

Kepala Negara menilai sebelumnya pemerintah daerah (pemda) selalu pasrah terkait dengan laju inflasi tanpa berupaya menekannya dan merasa hal tersebut tidak bisa diatur. Inflasi 8%-10% dianggap wajar dan biasa.

"Kalau inflasi terus kita tekan, rakyat juga akan merasakan. Percuma pertumbuhan ekonomi misalnya 6%, tapi inflasinya 9%. Rakyat dalam menjangkau sebuah harga itu jadi berat," kata Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi, Kamis (27/7/2017).

Dia menuturkan banyak inovasi yang dilakukan sejumlah pemda guna menekan laju inflasi. Bahkan, negara-negara di Eropa bisa menekan laju inflasi hingga 1%.

Masyarakat, lanjutnya, juga harus menyadari bahwa laju inflasi bisa berdampak pada banyak hal, salah satunya bunga bank. Inflasi yang ditekan bisa mempengaruhi tingkat suku bunga.

Presiden Jokowi juga mengkonfirmasi langsung kepada Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang juga turut hadir, "Betul Pak Gub?"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper