Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Garam Konsumsi, Wapres JK Minta Menteri Susi Lakukan Ini

Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan pemenuhan garam konsumsi tetap dipasok dari dalam negeri kendati harga garam saat ini tengah melambung tinggi.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-M Agung Rajasa
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan pemenuhan garam konsumsi tetap dipasok dari dalam negeri kendati harga garam saat ini tengah melambung tinggi.

Sebelumnya, harga garam diklaim sudah mulai naik pada Maret ke posisi Rp150.000/karung atau Rp3.000/kg dari sebelumnya hanya Rp70.000/karung atau Rp1.400/kg. Harga makin menanjak sebulan terakhir menjadi Rp250.000/karung atau Rp5.000/kg.

Wapres mengharapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dibawah komando Menteri Susi Pudjiastuti dapat terus melakukan peningkatan produksi garam untuk memenuhi garam konsumsi.

“Garam konsumsi kita harap dapat dipenuhi dari dalam negeri. Daerah pantai kita kan luas, Kementerian Kelautan lah yang harus memberikan cara-cara untuk meningkatkan produksi garam itu,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/7/2017).

Sebelumnya, KKP menyatakan telah menerjunkan tim ke sentra-sentra produksi garam menyusul kelangkaan garam konsumsi di sejumlah daerah. Laporan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan perlunya dilakukan importasi atau tidak.

Berdasarkan informasi sementara dari tim, beberapa lokasi sudah mulai berproduksi, tetapi masih dalam tahap awal. Di Demak, Jawa Tengah misalnya, petambak mulai melakukan aktivitas pergaraman meskipun cuaca masih belum stabil. Sementara itu di Jawa Timur, cuaca secara umum masih hujan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper