Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan rumah di Singapura turun 34% bulan lalu, seiring menyusutnya jumlah peluncuran proyek baru.
Menurut data yang dirilis Urban Redevelopment Authority (URA), seperti dikutip Bloomberg, Kamis (15/6/2017), para pengembang menjual 1.024 unit rumah pada Mei 2017 dari sejumlah 1.558 unit pada April.
Sementara itu, hanya ada total sebanyak 339 properti baru yang diluncurkan pada Mei. Jumlah ini jauh lebih rendah dari pencapaian pada April sebanyak 1.616 properti.
Meski demikian, para pengembang masih mencatat penjualan lebih dari 1.000 unit per bulan selama tiga bulan terakhir, setelah pemerintah Singapura pada Maret melonggarkan serangkaian tindakan untuk mendinginkan harga rumah.
Tahun lalu, harga properti turun 3% dan telah turun untuk 14 kuartal berturut-turut, rentetan penurunan terpanjang sejak data tersebut pertama kali diterbitkan pada tahun 1975.
“Penjualan terbesar untuk bulan lalu berasal dari Parc Riviera. Di kawasan itu 83 unit rumah terjual, sedangkan Stars of Kovan menjual 16 dari 70 unit yang dipasarkan,” jelas Urban Redevelopment Authority.
Menurut data otoritas tersebut tanggal 28 April, indeks yang melacak harga perumahan swasta turun 0,4% sepanjang tiga bulan yang berakhir pada Maret dari kuartal sebelumnya. Sementara itu, nilai rumah telah turun 11,6% dari puncaknya pada 2013.
Seperti diketahui, pemerintah Singapura pada Maret memutuskan untuk melonggarkan langkah-langkah pendinginan harga rumah - langkah yang mulai diimplementasikan pada tahun 2009, dengan beberapa pembatasan ketat yang diterapkan pada tahun 2013.