Bisnis.com, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, minat pemudik untuk menggunakan bus terus menurun ketimbang moda lain seperti pesawat dan kereta api.
Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat masyarakat enggan menggunakan bus dan memilih moda transportasi lain.
Pertama, bus rentan terjebak macet sekalipun melalui jalan tol. Hal ini berdampak pada waktu tempuh yang semakin lama.
Kedua, di terminal bus masih banyak calo. Ketiga, pengguna bus kesulitan menemukan angkutan lanjutan menuju lokasi tujuan akhir sesampainya di terminal.
"Kalaupun ada ongkosnya bisa lebih mahal ketimbang tarif busnya sendiri," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/6/2017).
Bus juga rentan kecelakaan karena pengemudinya sering ngebut dan zigzag. Selain itu, tarif moda transportasi lain seperti kereta api dan pesawat sudah mulai terjangkau.
Oleh karena itu, kata Darmaningtyas, tak heran jika berdasarkan data arus mudik 3 tahun terakhir jumlah pengguna pesawat dan kereta api terus meningkat sedangkan bus justru turun.
Diprediksi oleh Kementerian Perhubungan, pengguna angkutan umum bus mengalami penurunan 2,11% dari 4,42 juta pada 2016 menjadi 4,32 juta pada mudik Lebaran 2017.
Disamping itu, dia menyarankan kepada pemerintah untuk mengoptimalkan bus AKAP dalam program mudik gratis.
Alasannya, program mudik gratis mensyaratkan kelaikan kendaraan yang digunakan. Jika menggunakan bus AKAP otomatis pengusaha angkutan akan memformat busnya sesuai dengan standar.
"Supaya nanti pasca Lebaran [kualitas] layanannya bisa meningkat," katanya.