Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya perikanan.
“HNSI dapat berkonsolidasi dengan pemerintah, khususnya KKP, untuk menjaga laut, menjadikan Indonesia poros maritim dunia dan laut sebagai masa depan bangsa. Berarti laut kita harus ada, harus kaya resources-nya”, terangnya dalam siaran pers peringatan HUT ke-4 HNSI di Yogyakarta, Senin (22/5/2017).
Susi menyadari beberapa peraturan yang dikeluarkannya, seperti pemberantasan illegal fishing dan menjadikan perikanan tangkap tertutup untuk investasi asing, kerap dimintai direvisi agar pihak asing leluasa beroperasi mengambil sumber daya perikanan tangkap.
“Ini kemenangan luar biasa untuk HNSI dan nelayan lainnya. Tidak ada sumber daya lain mutlak untuk Indonesia. Minyak, tambang, semua sudah separuh-separuh dengan asing, atau kita hanya dapat sampel saja,” tambahnya.
Susi pun menilai kebijakan yang ditempuh merupakan salah satu cara memberikan efek jera kepada pelaku pencuri ikan dan semua pihak yang terlibat di dalamnya. “Yang penting itu konsistensi tinggi supaya dihargai. Supaya orang lain tidak berani main-main dengan kita”, tandasnya.
Acara HUT HNSI ditutup dengan upacara adat sedekah laut dan pembacaan 7 poin Deklarasi Yogyakart’ oleh Ketua DPD HNSI Bangka Belitung Johan Murod.
Berikut ini isi Deklarasi Yogyakarta:
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 45, dan Bineka Tunggal Ika, adalah harga mati
2. Indonesia sebuah negara maritim, oleh karena itu kami bertekad mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia di lautan sebagai bangsa bahari yang besar, kuat, sejahtera bermartabat, dan berwibawa
3. Laut adalah harapan dan masa depan bangsa, oleh karena itu harus dikelola secara profesional dan menjaga kelestariannya untuk kesejahteraan bangsa saat ini dan anak cucu kita dimasa mendatang
4. HSNI meminta kepada pemerintah untuk membangun kembali tritunggal perikanan, yaitu kerja sama sinergis antara KKP, HSNI, dan koperasi nelayan
5. HSNI sebagai wadah perjuangan kaum nelayan akan terus berjuang dan bersinergi dengan pemerintah dan lembaga nonpemerintah untuk membangun dan mengembangkan sektor kelautan dan perikanan berdasarkan, kedaulatan, kesejahteraan, dan kelestaraian
6. Kami nelayan Indonesia sebagai pilar negara maritim bertekad bulat untuk bangkit berbenah diri untuk maju berjuang untuk menjadi nelayan yang sehat berpendidikan dan sejahtera.
7. Kami nelayan Indonesia meminta kepada pemerintah menetapkan 21 Mei sebagai hari nelayan nasional.