Bisnis.com, JAKARTA - Pembatasan impor ban radial oleh pemerintah diprotes keras oleh pengusaha truk angkutan barang.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, akibat pembatasan tersebut ban radial semakin langka dan harganya melambung.
"Suplainya kurang sekali. Harga di pasar sudah naik sampai 7% per ban," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (24/4/2017).
Pengusaha truk lebih suka memakai ban radial impor ketimbang ban bias produksi dalam negeri. Sebab, meskipun lebih mahal tapi ban radial lebih awet sehingga lebih hemat.
Kyat memaparkan, harga ban lokal sekitar Rp3 juta dan bisa dipakai untuk jarak tempuh 30.000 km. Artinya cost per km sekitar Rp100.
Sedangkan ban radial harganya Rp3,3 juta. Namun, bisa dipakai hingga 65.000 km. Rata-rata cost per km adalah Rp50.
Dia menghitung, jika harus memakai produk ban lokal rute Jakarta-Surabaya yang jaraknya sekitar 1000 km menggunakan 10 ban maka selisihnya dibanding ban radial mencapai Rp500 ribu.
"Dengan ongkos Jakarta-Surabaya Rp6 juta, kenaikan karena ban 5% sampai 10% dari omset. Pdahal keuntungan kami juga segitu," imbuhnya.
Dia berharap pemerintah bisa mendorong industri dalam negeri memproduksi ban radial. Dengan demikian ongkos logistik bisa ditekan.