Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Hektare Lahan Karet Rakyat Beralih Fungsi

211 hektare lahan perkebunan karet rakyat di daerah itu telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit selama beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi: Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/3).Antara-Aji Styawan
Ilustrasi: Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/3).Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, MUKOMUKO - Alih fungsi lahan terjadi di wilayah Mukomuko, Bengkulu.

Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 211 hektare lahan perkebunan karet rakyat di daerah itu telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit selama beberapa tahun terakhir.

"Saat ini perkebunan karet di daerah ini seluas 10.484 hektare, atau berkurang dibandingkan sebelumnya 10.695 hektare. Luas lahan perkebunan karet berkurang karena beralih fungsi menjadi sawit," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Minggu (23/4/2017).

Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti data luas perkebunan karet yang berkurang dan menjadi kebun sawit dari 15 petugas perkebunan kecamatan (PPK) di daerah itu.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pendataan luas perkebunan karet rakyat pada triwulan ketiga tahun 2016, luas perkebunan karet di daerah itu seluas 10.484 hektare, atau berkurang 10.695 hektare.

Lahan perkebunan karet seluas itu, sebutnya, tersebar di Kecamatan Air Rami seluas 3.275 hektare, Kecamatan Malin Deman seluas 1.810 dan Kecamatan V Koto seluas 1.646 hektare.

Ia menyatakan, petani secara mandiri mengalih fungsikan lahan perkebunan karet menjadi sawit. Tidak ada program pergantian komoditi perkebunan tersebut.

Menurutnya, petani mengubah komoditi perkebunannya karena faktor ekonomi. Mereka menganggap sawit lebih menguntungkan dibandingkan karet.

Padahal, menurutnya, penghasilan lahan perkebunan karet seluas satu hektare sama dengan lahan perkebunan sawit seluas 3,5 hektare.

Hanya saja, menurutnya, masyarakat berpikiran butuh waktu lebih setiap hari untuk menyadap getah karet.

Selain itu, katanya, belum adanya intervensi pemerintah dalam menetapkan harga getah karet seperti penetapan harga sawit.

"Seharusnya ada intervensi untuk menjaga jangan sampai harga getah karet anjlok," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper