Bisnis.com, MUKOMUKO - Alih fungsi lahan terjadi di wilayah Mukomuko, Bengkulu.
Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 211 hektare lahan perkebunan karet rakyat di daerah itu telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit selama beberapa tahun terakhir.
"Saat ini perkebunan karet di daerah ini seluas 10.484 hektare, atau berkurang dibandingkan sebelumnya 10.695 hektare. Luas lahan perkebunan karet berkurang karena beralih fungsi menjadi sawit," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Minggu (23/4/2017).
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti data luas perkebunan karet yang berkurang dan menjadi kebun sawit dari 15 petugas perkebunan kecamatan (PPK) di daerah itu.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pendataan luas perkebunan karet rakyat pada triwulan ketiga tahun 2016, luas perkebunan karet di daerah itu seluas 10.484 hektare, atau berkurang 10.695 hektare.
Lahan perkebunan karet seluas itu, sebutnya, tersebar di Kecamatan Air Rami seluas 3.275 hektare, Kecamatan Malin Deman seluas 1.810 dan Kecamatan V Koto seluas 1.646 hektare.
Baca Juga
Ia menyatakan, petani secara mandiri mengalih fungsikan lahan perkebunan karet menjadi sawit. Tidak ada program pergantian komoditi perkebunan tersebut.
Menurutnya, petani mengubah komoditi perkebunannya karena faktor ekonomi. Mereka menganggap sawit lebih menguntungkan dibandingkan karet.
Padahal, menurutnya, penghasilan lahan perkebunan karet seluas satu hektare sama dengan lahan perkebunan sawit seluas 3,5 hektare.
Hanya saja, menurutnya, masyarakat berpikiran butuh waktu lebih setiap hari untuk menyadap getah karet.
Selain itu, katanya, belum adanya intervensi pemerintah dalam menetapkan harga getah karet seperti penetapan harga sawit.
"Seharusnya ada intervensi untuk menjaga jangan sampai harga getah karet anjlok," ujarnya.