Bisnis.com, PADANG — Sepanjang kuartal pertama tahun ini, Grand Zuri Hotel Padang mengklaim okupansi atau tingkat keterisian kamar hanya 80% atau sedikit lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 90%.
Surni Yanti, General Manager Grand Zuri Padang mengatakan okupansi hotel di bawah Zuri Hospitality Management (ZHM) itu masih cukup memuaskan meski sedikit lebih rendah dari pencapaian tahun lalu.
“Rata-rata dari Januari tingkat okupansi sekitar 80%, sedikit lebih rendah dari tahun lalu. Tetapi untuk bulan ini kami sudah 93%,” ujarnya, Jumat (21/4/2017).
Menurutnya, penurunan okupansi di awal tahun disebabkan kian menjamurnya hotel di daerah itu, sehingga pasar terpecah dengan adanya hotel-hotel baru. Termasuk, juga persaingan penjualan tiket hotel secara online.
Adapun, strategi menajemen untuk menjaga okupansi yakni dengan meningkatkan pelayanan. Salah satunya adalah memberikan sarapan pagi dengan memaksimalkan potensi menu lokal khas minang.
“Andalan kami adalah lontong khas Bukittinggi untuk sarapan pagi, juga menu lokal lainnya,” kata Surni.
Sementara itu, untuk pengembangan menajemen Grand Zuri berencana menambah satu menara lagi setinggi 12 lantai.
Surni mengklaim sudah mendapatkan izin dari pemerintah daerah untuk menambah fasilitas hotel dengan membangun satu menara lagi.
“Kami sudah dapat izin, dalam waktu dekat secepatnya dibangun,” ujarnya.
Dia mengungkapkan pembangunan menara 12 lantai tersebut tepat berada di lokasi parkir belakang bangunan hotel saat ini. Di dalamnya akan dilengkapi ballroom berkapasitas 2.500 orang, sky lounge, kolam renang, fitnes center, dan tambahan 100 unit kamar.