Bisnis.com, TOKYO - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menemui Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat (LDP) Toshihiro Nikai untuk membahas isu kerjasama strategis dari investasi, asistensi teknis hingga memerangi illegal fishing.
LDP yang saat ini merupakan partai berkuasa Jepang, di bawah pemerintahan Perdana Menteri Shinzou Abe. Ini merupakan pertemuan ketiga hari ini, Rabu (12/4/2017) setelah Susi bertemu dengan produsen radar Japan Radio Co, dan Japan Coast.
Saat membuka pertemuan, Susi mengatakan Jepang adalah mitra yang penting dalam mengelola maritim, setelah selama 70 tahun hidup membelakangi laut. "Indonesia akan membangun 24 pelabuhan dan Jepang bisa berpartisipasi pada 6 diantaranya."
Menurutnya Indonesia memang gencar memerangi pencurian ikan yang dilakukan 10.000 kapal dari Thailand, Vietnam hingga Taiwan, bukan karena berani tetapi karena desperate (putus asa) dengan aksi ilegal tersebut. Pencurian ikan telah merugikan Indonesia hingga US$20 miliar.
"Saat ini stok ikan di laut Indonesia bertambah dua kali lipat dan hasil usaha nelayan meningkat 20%. Indonesia ingin jadi pemain dominan di industri maritim," tambah Susi.
Berikut cuplikan video wawancara Bisnis.com dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti:
Baca Juga
Toshihiro Nikai yang merupakan Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia menyambut baik tawaran ini dan ingin merinci lebih jauh kerjasama yang diharapkan. Menurutnya, Jepang bisa banyak membantu Indonesia dalam industri maritim.
Utusan Khusus Indonesia untuk Jepang Rachmat Gobel berharap akan datang dukungan dari Jepang dalam memberikan nilai tambah industri perikanan Indonesia. "Kita bisa berharap ada tambahan dan perluasan investasi. Itikad ini harus dikelola dengan baik hingga memberikan nilai tambah.
Berikut cuplikan video wawancara Bisnis.com dengan Rachmat Gobel:
<