Bisnis.com, PADANG— Perum Bulog Divre Sumatra Barat menargetkan mampu menyerap beras petani lokal setempat hingga mencapai 16.000 ton tahun ini.
Kepala Bulog Dirve Sumbar Benhur Nkaimi mengatakan saat ini serapan berasan petani lokal setempat baru berkisar 1.000 ton, dan ditargetkan hingga akhir tahun mencapai 16.000 ton.
“Sampai sekarang baru 1.000 ton, karena harga jual di sini jauh lebih mahal, di atas harga Bulog. Jadi lebih bagus petani langsung jual ke pasaran,” katanya,.
Meski begitu, di memastikan untuk menjamin ketersediaan pasokan beras, Bulog akan meningkatkan serapan beras dari petani setempat.
Selain beras lokal, Bulog juga mendatangkan beras dari provinsi lainnya seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Adapun, untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran tahun ini, Bulog Sumbar mengklaim kecukupukan pasokan beras hingga lima bulan ke depan.
“Tidak hanya untuk bulan puasa, sampai setelah Lebaran masih aman. Stok Bulog untuk lima bulan,” ujar Benhur.
Dia mengklaim, saat ini gudang Bulog di seluruh Sumbar memiliki cadangan beras sebanyak 20.000 ton. Setelahnya masih akan datang sekitar 3.000 ton dalam beberapa hari ke depan.
Untuk Ramadan dan Lebaran, Bulog juga memastikan ketersediaan pasokan gula, sehingga diyakini bakal mempu menstabilkan harga yang kerap kali naik saat momen bulan puasa.
Selain komoditi beras dan gula, Bulog juga akan menghimpun cabai merah dan bawang merah dari petani lokal Sumbar. Untuk tahap awal, Bulog menyerap 50 ton cabai merah dan disimpan di cold storage di Padang.