Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bekerjasama dengan Perum Bulog membentuk holding BUMDes bernama PT. Mitra BUMDes Nusantara.
Pembetukan PT tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan, pembentukan PT Mitra BUMDes Nusantara tersebut tidak untuk mematikan usaha masyarakat melainkan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
Contohnya, jika suatu desa memiliki produk unggulan ikan asap, maka PT Mitra BUMDes Nusantara yang ada di desa tersebut akan menfasilitasi di bidang pemasarannya.
Sebelumnya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjoyo menjelaskan keputusan untuk membentuk holding sebagai bentuk antisipasi moral hazard yang mungkin terjadi dalam pengelolaan BUMDes.
“Kenapa ada holding? Itu untuk moral hazard juga sebenarnya. Saya tidak mau BUMDes yang sudah besar lalu kemudian ada kecenderungan pengelolaan dilakukan kroni oknum pengelola, karenanya ini sebagai bentuk antisipasi,” kata Eko.
Baca Juga
Selain itu, ia mengatakan tidak ingin masyarakat desa yang memiliki BUMDes justru mendapat keuntungan lebih kecil dibanding perusahaan yang menjadi rekan usahanya.
“Ada BUMDes bergerak di bidang jasa boga yang kerja sama dengan industri dan mereka justru dapat porsi keuntungan lebih kecil dibanding industrinya. Saya tidak mau itu, karenanya 51% saham dipegang negara melalui BUMN dan 49% oleh BUMDes,” tukasnya.