Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Keramik Indonesia: Kapasitas Nomor 4, Produksi Nomor 7

Dalam setahun terakhir utilisasi produksi industri keramik tinggal 65%.

Bisnis.com, Jakarta — Penurunan utilisasi produksi menggeser Indonesia dari daftar lima negara produsen keramik terbesar dunia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto  mengatakan industri keramik merupakan salah satu industri manufaktur unggulan Indonesia karena industri keramik adalah salah satu industri dengan konten lokal paling besar.

Industri memproduksi keramik menggunakan bahan baku yang tersedia secara lokal dengan tenaga kerja lokal. Pasar keramik di Tanah Air juga merupakan salah satu pasar dengan ukuran dan potensi pertumbuhan paling besar.

Airlangga mengakui dalam setahun terakhir utilisasi produksi industri keramik tinggal 65%. Utilisasi yang rendah membuat produksi keramik tegel lantai (floor tile) Indonesia cuma nomor tujuh paling besar sedunia, padahal kapasitas produksi terpasang nasional adalah nomor empat paling besar.

“Namun, saya yakin di level Asean saja industri ini masih mampu tumbuh. Konsumsi per kapita Indonesia baru 2 meter per segi dibandingkan Asean yang 3 meter per segi. Dengan selesainya infrastruktur, pasti kebutuhan semakin tinggi baik untuk pengembangan industri maupun perumahan,” kata Menperin dalam pembukaan pameran Keramika 2017 di Jakarta Convention Center, Kamis (16/3/2017).

Menperin mengatakan pemerintah juga berusaha menjaga daya saing industri keramik dengan menekan harga gas bagi industri.

Keramika 2017 direncanakan berlangsung pada 16 Maret—19 Maret 2017 di JCC pada pukul 10.00 WIB—21.00 WIB. Pameran tersebut menempati area seluas 6.500 meter persegi dan diikuti oleh 48 peserta.

Ketua Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan seluruh keramik yang dipamerkan di Keramika adalah hasil produksi industri nasional.

Peserta asing yang hadir di Keramika merupakan pelaku industri pendukung industri keramik seperti industri permesinan dan industri percetakan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper