Bisnis.com, JAKARTA-Besarnya potensi sektor perikanan di Indonesia tidak dibarengi dengan fasilitas ruang pendingin atau cold storage yang memadai.
Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia mengatakan, berdasarkan risetnya kebutuhan ruang pendingin di Indonesia meningkat dari 1,32 juta ton pada 2015 menjadi 1,7 juta ton pada 2017.
"Dari jumlah tersebut, kapasitas cold storage yang tersedia baru sekitar 200.000 ton. Sehingga dibutuhkan penambahan sekitar 1,5 juta ton," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Minggu (12/3/2017).
Dia menjelaskan, pengembangan sektor perikanan terutama terkait cold chain system juga membutuhkan peranan penyedia jasa logistik untuk menyediakan armada-armada pengangkutan berpendingin.
Kebutuhannya mencakup semua moda transportasi seperti truk berpendingin (refrigerated trucks), gerbong KA berpendingin, dan kontainer berpendingin.Dengan adanya ruang pendingin, ikan akan bisa disimpan lebih lama.
Pasalnya, ikan merupakan komoditas yang cepat rusak jika tidak disimpan di suhu rendah.Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2016, perikanan tangkap masih memegang peranan strategis dalam sektor perikanan di Indonesia.
Potensi perikanan tangkap laut Indonesia adalah sekitar 6,5 juta ton per tahun. Potensi perikanan budidaya payau mencapai 2,96 juta hektare dan potensi budidaya laut mencapai 12,55 juta hektar.