Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Penyerapan Anggaran Ditjen Perhubungan Udara 3,45%

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat realisasi penyerapan anggaran sepanjang kuartal I/2017 telah mencapai Rp308,02 miliar, atau 3,45% dari total anggaran 2017 sebesar Rp8,92 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (24/2)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (24/2)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis,com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat realisasi penyerapan anggaran sepanjang kuartal I/2017 telah mencapai Rp308,02 miliar, atau 3,45% dari total anggaran 2017 sebesar Rp8,92 triliun.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan penyerapan anggaran hingga Maret 2017 itu disumbang dari belanja pegawai sebesar Rp110,84 miliar, belanja barang Rp80,02 miliar dan belanja modal Rp117,16 miliar.

“Kami optimis pada akhir tahun nanti realisasi belanja Ditjen Perhubungan Udara bisa mencapai 90% atau lebih, sesuai dengan target yang ditetapkan menteri perhubungan [Budi Karya Sumadi],” katanya di Jakarta, Minggu (5/3/2017).

Untuk diketahui, anggaran Ditjen Perhubungan Udara 2017 mencapai Rp8,92 triliun. Dari jumlah anggaran itu, Ditjen Hubud mengalokasikan dana untuk belanja pegawai sebanyak Rp805,47 miliar, belanja barang Rp2,45 triliun dan belanja modal Rp5,66 triliun.

Hingga Maret 2017, Ditjen Hubud telah melaksanakan 300 proses lelang pekerjaan senilai Rp2,07 triliun. Dari jumlah lelang tersebut, sebanyak 61 lelang senilai Rp477,96 miliar telah dilaksanakan.

Sementara, sebanyak 235 lelang senilai Rp1,58 triliun tengah berjalan. Adapun, sebanyak 4 lelang senilai Rp15,61 miliar tengah diulang. Sayangnya, lelang yang diulang tersebut tidak dijelaskan secara lebih rinci.

“Saya harap Kuasa Pengguna Anggaran pada masing-masing Satuan Kerja untuk bekerja cepat, cermat dan bersungguh-sungguh sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jangan sampai ada penyimpangan,” tutur Agus.

Asal tahu saja, jumlah Satuan Kerja (Satker) di lingkungan Ditjen Hubud saat ini mencapai 172 satker, a.l. 1 satker Kantor Pusat Ditjen Hubud, 1 satker Direktorat Bandar Udara, 1 satker Direktorat Angkutan Udara.

Kemudian, 1 satker Direktorat Keamanan Penerbangan, 1 satker Navigasi Penerbangan, 1 satker Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, 10 satker Kantor Otoritas Bandar Udara.

Lalu, 1 satker Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Penerbangan, 1 satker Balai Teknik Penerbangan, 1 satker Badan Layanan Umum Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan dan 153 satker Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU).

Program 2017
Sejalan dengan itu, Agus mengungkapkan program Ditjen Hubud pada tahun ini antara lain, meliputi program peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan, peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan kapasitas.

Pada program keselamatan dan keamanan penerbangan, sedikitnya ada tujuh proyek antara lain, pemenuhan pagar pengaman di 127 lokasi, pengadaan X-ray di 58 lokasi, pengadaan mobil pemadam kebakaran bandara di 32 lokasi.

Kemudian, pemenuhan runway end safety area (RESA) dan obstacle di 6 lokasi, airfield lighting system (AFL) di 13 lokasi, peningkatan kualitas inspektur penerbangan dan paket pengadaan helikopter kalibrasi di Balai Besar Fasilitas Kalibrasi Penerbangan.

Sementara untuk program peningkatan kualitas pelayanan, proyek-proyek tersebut antara lain pengembangan bandara perbatasan di 29 lokasi, bandara terisolir di 49 lokasi, bandara di 50 lokasi rawan bencana.

Lalu, pelapisan landas pacu (runway) di 5 lokasi, subsidi penerbangan perintis di 193 rute, subsidi BBM perintis di 9.205 rute, subsidi angkutan udara perintis kargo di 15 rute, subsidi BBM kargo di 1.043 rute dan tingkat ketepatan waktu mencapai 85%.

Untuk program peningkatan kapasitas, Ditjen Hubud berencana membangun bandara baru di 12 lokasi, perpanjangan landas pacu di 8 lokasi, pembangunan terminal bandara di 3 lokasi dan menargetkan jumlah penumpang angkutan duara mencapai 115,8 juta orang.

“Saya harapkan program-program tersebut dilaksanakan sesuai target, baik dalam hal waktu maupun kualitas dan kuantitasnya. Karena semua ini menyangkut kepentingan masyarakat serta bangsa dan negara Indonesia,” tegas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper