Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budidaya Udang : Produksi Diperkirakan Pulih, Harga Tetap Naik

Produksi udang tahun ini diperkirakan naik hampir 100.000 ton menjadi 360.000 ton dengan harapan cuaca membaik dari tahun lalu. Kendati pasokan ke pasar bakal meningkat, harga diprediksi terus merangkak.

Bisnis.com, JAKARTA -- Produksi udang tahun ini diperkirakan naik hampir 100.000 ton menjadi 360.000 ton dengan harapan cuaca membaik dari tahun lalu. Kendati pasokan ke pasar bakal meningkat, harga diprediksi terus merangkak. 

Berdasarkan data Shrimp Club Indonesia (SCI), produksi udang tahun lalu diestimasi hanya 265.000 ton, anjlok dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 380.000 ton. 
 
Ketua SCI Jawa Barat-Banten Joko Sasongko mengatakan penambahan lahan di sejumlah daerah pada 2016 tidak signifikan mengangkat produksi. Pasalnya, tahun lalu penyakit udang menyerang, mulai dari white feces syndrome (WSF), white spot syndrome (WSS), hingga infectious mionecrosis virus (IMNV). 
 
Produksi juga terhambat oleh konflik sosial, seperti terjadi di Indramayu dan Cirebon, perubahan iklim, infrastruktur listrik dan akses jalan yang kurang memadai, serta perizinan yang berbeda di setiap wilayah. 
 
Kendati masih dibayangi risiko penyakit, Joko yakin cuaca yang diramalkan normal dan  ekstensifikasi lahan di beberapa tempat, misalnya di Bengkulu dan Jawa Barat, akan memulihkan produksi tahun ini. 
 
"Harapan kami dari cuaca, semoga bisa bersahabat dengan budidaya (udang). Kemudian (petambak) diharapkan bisa mengadopsi teknologi yang baru, melakukan budidaya yang bertanggung jawab sehingga produksi naik," katanya, Selasa (28/2/2017).
 
Khusus Jabar dan Banten, kata Joko, produksi udang tahun ini diperkirakan pulih ke angka 36.000 ton setelah tahun lalu turun 20% menjadi 24.000 ton. Joko mengatakan rebound produksi itu ditopang oleh penambahan lahan sekitar 200 hektare, a.l. di Pandeglang, Lebak, Sukabumi, dan Cianjur. 
 
Walaupun suplai diperkirakan meningkat, Joko meyakini harga udang ukuran 50 akan cenderung naik menjadi rata-rata Rp83.000 per kg setelah tahun lalu mencapai Rp78.000 per kg. Alasannya, produksi udang Thailand belum pulih dari wabah early mortality syndrome (EMS) dan Australia mulai terserang WSS.
 
Pasokan yang secara global belum sepenuhnya pulih itu membuat harga udang terus terangkat kendati udang asal Vietnam terus membanjiri pasar karena kebijakan tax holiday kegiatan budidaya udang di negeri itu. 
 
SCI mencatat harga udang awal tahun ini berada di posisi Rp88.000 per kg karena produksi masih sedikit seiring dengan curah hujan yang masih tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper