Bisnis.com, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) membukukan keuntungan pada Januari 2017 sebesar Rp38 miliar, meningkat signfikan dibanding periode sama tahun 2017 yang masih mengalami rugi sebesar Rp264 miliar.
"Untuk pertama kali sejak 2015, Holding Perkebunan Nusantara membukukan keuntungan sebesar Rp38 miliar. Sebelumnya pada Agustus 2016 masih defisit sebesar Rp1,6 triliun," kata Direktur Keuangan dan Korporasi Holding Perkebunan Nusantara, Erwan Pelawi, di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Menurut Erwan, sejak program transformasi digulirkan pada Mei 2016, kinerja keuangan perusahaan terus membaik dan kembali berjalan sesuai dengan jalur (on the track).
Ia menjelaskan, perolehan laba tersebut dikontribusi oleh peningkatan produksi minyak sawit kebun dari 108.276 ton pada Januari 2016 menjadi 132.615 ton di Januari 2017, disamping membaiknya harga komoditi.
"Kami yakin peningkatan kinerja akan berlanjut hingga akhir tahun 2017. Program transformasi dijalankan untuk meningkatkan kinerja usaha serta melakukan perubahan budaya kerja yang berbasis jujur, tulus, dan ikhlas," katanya.
Perbaikan kinerja keuangan juga terjadi pada anak usaha tercermin dari keuntungan yang dibukukan tujuh PTPN, meningkat dibanding sebelumnya yang hanya laba pada tiga perusahaan.
"Peningkatan kinerja di anak usaha Holding Perkebunan Nusantara sangat membanggakan. Artinya program transformasi membawa pengaruh positif dan sudah berjalan merata di seluruh PTPN ," tegasnya.
Untuk itu, ungkap Erwan, manajemen Holding Perkebunan Nusantara akan terus melanjutkan dan mengakselerasi program transformasi dengan melaksanakan sejumlah strategi program yang meliputi restrukturisasi keuangan, pengembangan usaha hilirisasi, penguatan riset.
Selanjutnya, penguatan strategi penjualan, melakukan redesign leadership program, membentuk talent pool dan asessment karyawan pimpinan satu tingkat di bawah direksi, implementasi ERP dan implementasi e-procurement yang terintegrasi.
Sejalan dengan perbaikan kinerja tersebut Holding Perkebunan Nusantara tersebut, perusahaan memiliki ruang untuk melakukan restrukturasi utang yang didukung oleh bank-bank pemerintah dan termasuk bank swasta asing.
"Pembenahan yang dilakukan manajemen Holding Perkebunan Nusantara telah mengembalikan kepercayaan lembaga perbankan dan ini menjadi modal yang baik untuk terus meningkatkan kinerja seluruh anak usaha," katanya.
Dari sisi operasional manajemen terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi melalui perbaikan "on farm" dan "off farm".
Untuk menjamin tercapainya perolehan laba dan operating cash flow sebagaimana ditargetkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 maka seluruh kegiatan peningkatan produktifitas tersebut dilakukan bersamaan dengan upaya efisiensi.
"Hingga akhir tahun 2017, kami optimistis target perolehan laba konsolidasi Holding Perkebunan Nusantara sebesar Rp700 miliar akan terlampaui," ucapnya.
Terlebih pada tahun ini, lanjut dia, Holding Perkebunan Nusantara tidak lagi terbebani biaya impairment yang tahun lalu dibukukan mengurangi laba sebesar Rp503 miliar.
Holding Perkebunan Nusantara mengelola lahan seluas 1,18 juta hektar dengan cakupan komoditas meliputi kelapa sawit, karet, gula, teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan, dan aneka tanaman lainnya.
Setelah Direformasi, Holding Perkebunan Bukukan Keuntungan Rp38 Miliar
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) membukukan keuntungan pada Januari 2017 sebesar Rp38 miliar, meningkat signfikan dibanding periode sama tahun 2017 yang masih mengalami rugi sebesar Rp264 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Seberapa Besar Pengaruh BI Rate Terhadap Pertumbuhan Ekonomi?
41 menit yang lalu
Terancam Tarif, China Buka Peluang Dialog Kerja Sama dengan AS
58 menit yang lalu