Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan praktisi maritim dunia di Bali pekan lalu menghasilkan sejumlah rekomendasi dalam keselamatan transportasi laut. Salah satu yang menjadi poin penting adalah penggunaan teknologi digital.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan I Nyoman Sukayadnya mengatakan, ada beragam pemahaman berkaitan dengan bagaimana menghasilkan komunikasi vessel traffic service (VTS) yang efektif dan harmonis, termasuk phraseology.
"Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan panduan internasional komunikasi VTS," katanya di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Salah satu yang paling penting adalah kemampuan komunikasi digital antara kapal di laut dan stasiun pemantau di daratan, termasuk di dalamnya akses broadband.
Praktisi yang tergabung dalam International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA) merekomendasikan penggunaan Ship Reporting System (SRS) yang berteknologi digital.
Tuncay Cehreli, Chairman of IALA mengatakan, saat ini aturan baku soal komunikasi digital di dunia pelayaran belum ada. Maka dari itu pihaknya membahas masalah ini.
"Memang belum ada aturan baku soal itu, tapi suatu saat digital communication akan dipakai," ujarnya.
Dia mengibaratkan komunikasi digital dalam pelayaran seperti perkembangan telepon seluler. Jika dahulu hanya sebatas alat komunikasi via suara dan teks, berkat teknologi digital penggunaan telepon seluler semakin luas.
Menurutnya, teknologi digital juga akan memangkas banyak biaya yang selama ini membebani bisnis pelayaran. Salah satunya adalah jalur komunikasi via satelit yang dianggap terlampau.