Bisnis.com, JAKARTA -- Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menyoroti nasib petambak udang di Bumi Dipasena, Lampung, yang hingga kini relatif belum tersentuh infrastruktur memadai.
Kiara dalam catatan akhir tahun yang diterbitkan Selasa (14/2/2017) mengemukakan pembudidaya udang di wilayah yang masuk Kabupaten Tulang Bawang itu, belum menikmati dampak harga udang yang tinggi terhadap kesejahteraan mereka.
"Alih-alih mendapatkan fasilitas listrik yang layak dari negara, sampai saat ini masyarakat pembudidaya di Bumi Dipasena Lampung harus membangun fasilitas listrik tenaga surya secara swadaya tanpa bantuan negara," demikian isi laporan itu.
Dalam catatan lembaga swadaya masyarakat tersebut, pembudidaya udang di Dipasena mencapai lebih dari 12.000 jiwa yang menggarap tambak seluas 16.250 hektare.
Kiara meyakini, jika fasilitas listrik, jalan raya, dan akses pendidikan tinggi dibangun pada waktu mendatang oleh negara untuk pembudidaya udang di Bumi Dipasena, maka Indonesia bisa menjadi produsen udang terbesar di dunia.
Indonesia saat ini menduduki posisi kedua setelah China sebagai produsen udang terbesar dunia menurut Aquaculture Asia Pacific.