Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Percepat Sislogda

Guna mempercepat integrasi sistem logistik, pelaku usaha meminta pemerintah serius mengonsolidasikan Sistem Logistik Daerah atau Sislogda ke seluruh daerah.
Antrean truk masukl feri/Asep Fathulrahman
Antrean truk masukl feri/Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA -- Guna mempercepat integrasi sistem logistik, pelaku usaha meminta pemerintah serius mengonsolidasikan Sistem Logistik Daerah atau Sislogda ke seluruh daerah.

Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua bidang Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengatakan pemerintah masih gagal mewujudkan Sistem Logistik Nasional atau Sislognas yang tertuang karena tidak ada sinkronisasi pusat dengan daerah.

"Kalau kita bicara mengacu Sislognas, tetapi implementasi di daerah dengan nama Sislogda itu tidak pernah ada," kata Kyatmaja, Kamis (9/2).

Beleid yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 26/2012 itu seharusnya juga disosialisasikan kepada seluruh pemerintah daerah.

Sebagai pelaku usaha, Kyatmaja mengaku bingung ketika hendak melakukan ekspansi jasa logistik beberapa kepala daerah masih belum memiliki pemahaman soal logistik.

"Saya pernah tanya kepada Pak Darmin, beliau pun prihatin sayur-sayuran dibawa dari desa dengan mobil ditindih-tindih ke pasar," ungkapnya.

Dia menilai logistik jalur darat masih sangat tergantung dengan moda truk. Sebagai pengusaha truk dia membutuhkan adanya road map jalur logistik darat berbasis truk lintas daerah. Tujuannya, agar tidak banyak moda angkutan truk yang berkapasitas kecil, pengiriman sedikit, dan hanya memenuhi jalan.

"Tidak banyak ditentukan logistik per daerah sesuai komoditas, dan kadang bisnis ini [pengusaha truk] jadi beroperasi auto pilot saja, kadang petani sendiri memikirkan sendiri cara distribusinya.

Hal itu yang menurut Kyatmaja seharusnya menjadi perhatian pemerintah yaitu sistem transportasi nasional terintegrasi dengan sistem transportasi daerah. Sistem itu juga memiliki peta jalur logistik dan angkutan barang, bukan hanya penumpang.

Sebelumnya, Gemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Aptrindo mengatakan pengusaha truk mengusulkan pemerintah untuk pembuatan terminal barang di setiap daerah.

“Kami membahas mengenai intermodal angkutan barang, yang mana setiap daerah bisa menggenerate sumber daya alamnya lalu membuat satu hub terminal barang di setiap kabupaten atau kota,” jelas Gemilang.

Dia menjelaskan gencarnya pembangunan infrastruktur angkutan barang berbasis kereta api tidak bisa menjadi satu-satunya andalan untuk jalur logistik. Harus ada integrasi dan kerjasama antara angkutan truk dengan kereta api barang.

Gemilang menilai beberapa daerah di Indonesia memiliki struktur geografis dan kondisi geologis yang tidak cocok dibangun kereta api. Oleh sebab itu, angkutan barang berbasis truk masih menjadi salah satu andalan untuk angkutan di jalur darat.

“Artinya, harus ada satu-kesatuan atau program jaringan yang harus dibuat untuk terminal barang, sesuai komoditas barang, misalnya terminal angkutan pelelangan ikan, dan itu semua harus diintegrasikan” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper