Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan pinjaman kepada Pemerintah Indonesia sekitar dua miliar dolar AS per tahun dalam jangka menengah.
Presiden ADB Takehiko Nakao menyebutkan strategi kemitraan tingkat negara ADB periode 2016-2019 dengan Indonesia berfokus pada peningkatan layanan infrastruktur, penguatan tata kelola ekonomi serta peningkatan pendidikan dan ketrampilan.
Sementara dalam operasi sektor swasta, ADB akan berinvestasi di berbagai sektor seperti energi bersih dan terbarukan, agribisnis, rumah sakit serta farmasi.
"Peningkatan investasi publik dan swasta di bidang infrastruktur penting guna memperluas basis perekonomian dan membuka lapangan kerja yang baik," ujar Nakao dalam konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (1/2/2017),
Dukungan ADB di sektor energi akan memperluas jangkauan dan efisiensi jaringan kelistrikan nasional serta membantu pengembangan sumber energi bersih seperti gas alam dan panas bumi.
Investasi bagi irigasi pedesaan akan membantu meningkatkan produktivitas dan penghasilan pedesaan.
Di sektor perkotaan, ADB akan mendukung dibangunnya program sanitasi di berbagai kota.
ADB juga mendukung investasi swasta dalam infrastruktur, termasuk melalui penguatan kebijakan, kerangka kelembagaan dan persiapan proyek-proyek kerja sama publik dan swasta (KPS).
Menggunakan pendekatan berbasis program, ADB akan mendukung reformasi secara bertahap dalam jangka menengah dan panjang.
Di bidang menejemen pengeluaran publik, fokusnya adalah pada peningkatan mutu belanja negara, termasuk membuatnya yang lebih tepat sasaran untuk membantu kelompok miskin.
ADB juga akan memperdalam dukungan di bidang pengembangan sektor keuangan, inklusi keuangan dan peningkatan iklim investasi.
Sebagai salah satu negara pendri ADB pada 1966, Indonesia telah menerima US$31,8 miliar dalam bentuk pinjaman negara maupun non-negara, serta US$3,2 juta dalam bentuk bantuan teknis dan hibah.
Dukungan ADB difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam, pendidikan, energi,keuangan, transportasi dan pasokan air serta layanan perkotaan lain.
Tahun 2016, ADB memberikan dukungan senilai US$1,75 miliar (termasuk US$17 juta dalam bentuk hibah) kepada Indonesia, US$1,26 miliar di antaranya diperuntukkan bagi pemerintah.
Sementara itu operasi sektor swasta ADB pada 2016 sejumlah US$475 juta atas pinjaman dan investasi ekuitas di sejumlah proyek panas bumi dan gas guna mendukung opsi bahan bakar rendah karbon bagi Indonesia.