Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMF Pilih Batam

Penyedia jasa perawatan pesawat, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia akan mengembangkan kapasitas perseroan di Batam, Kepulauan Riau mengingat lahan dan fasilitas hanggar telah tersedia.
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—Penyedia jasa perawatan pesawat, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia akan mengembangkan kapasitas perseroan di Batam, Kepulauan Riau mengingat lahan dan fasilitas hanggar telah tersedia.

Dengan rencana tersebut, kesepakatan antara Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dengan Bintan Aviation Investment (BIA) untuk mengembangkan usaha GMF di Bintan—yang disepakati pada Desember 2014 lalu—tidak dilanjutkan. Direktur Utama GMF AeroAsia Juliandra Nurtjahjo mengatakan pemilihan Batam sebagai lokasi pengembangan bisnis perseroan dikarenakan aksesbilitas yang dekat dengan Singapura sebagai pusat industri penerbangan regional.

“Ditunjuknya GMF sebagai Pusat Logistik Berikat oleh Dirjen Bea dan Cukai pada Oktober 2016 juga menjadi peluang bagi GMF untuk mengembangkan bisnis melalui pengembangan Pusat Logistik Berikat di Batam,” katanya di Jakarta, Rabu (28/12). Juliandra meyakini pembangunan fasilitas perawatan pesawat dan sarana pendukung lainnya di Batam mampu memberikan manfaat yang besar bagi GMF, industri perawatan pesawat nasional dan perekonomian daerah setempat.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Batam dinilai menjadi pilihan yang sangat tepat bagi GMF. Apalagi, rencana dari anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) itu juga telah mendapatkan dukungan dari pemerintah. “Keputusan ini juga diambil berdasarkan telah lewatnya masa perjanjian yang disepakati pada saat itu [kesepakatan dengan BIA], namun proyek yang disepakati belum dilaksanakan” ujarnya.

Dengan rencana pengembangan bisnis di Batam, tidak menutup kemungkinan GMF bakal menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan Merpati Maintenance Facility (MMF). Asal tahu saja, GMF dan MMF menyepakati kerjasama operasi pada November 2016 untuk perawatan pesawat baling-baling (propeller) seperti Cessna 172/152, Twin Otter, Casa 212, dan Cessna Caravan 208/206 dengan kontrak lima tahun.

“Dengan strategic partnership dan dukungan optimal dari pemerintah selama ini, kami yakin pengembangan kapasitas perawatan pesawat di Batam, maupun di wilayah Indonesia timur dapat dilaksanakan pada 2017,” tuturnya. Di sisi lain, pendapatan yang diraup GMF sepanjang Januari-November 2016 mencapai US$337 juta, atau 91,6% dari target.

Adapun, laba bersih perseroan tercatat US$55,6 juta, atau 120% dari target US$46 juta. Pada tahun depan, para pemegang saham juga menargetkan nilai pendapatan GMF mencapai US$454 juta, atau tumbuh 23% dari target 2016. Sementara itu, laba bersih dipatok sebesar US$69 juta, naik 50% dari target 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper