Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAPAL CANTRANG: Nelayan Pantura Belum Melaut ke Natuna

Menjelang akhir tahun, belum ada nelayan eks cantrang di pantai utara Jawa Tengah yang beralih wilayah tangkapan ke perairan Natuna. Padahal, pemerintah menargetkan mobilisasi 300 kapal sebelum 1 Januari 2017.
Perairan Natuna, Kepulauan Riau/Reuters-Tim Wimborne
Perairan Natuna, Kepulauan Riau/Reuters-Tim Wimborne

Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang akhir tahun, belum ada nelayan eks cantrang di pantai utara Jawa Tengah yang beralih wilayah tangkapan ke perairan Natuna. Padahal, pemerintah menargetkan mobilisasi 300 kapal sebelum 1 Januari 2017.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Lalu M. Syafriadi mengatakan tidak ada arahan yang jelas dari pemerintah pusat sejauh ini, termasuk soal pergantian cantrang yang menjadi syarat pengalihan wilayah tangkap. Padahal, tutur dia, nelayan Jateng cukup berminat.

"Belum ada pembicaraan dengan pusat soal mobilisasi itu. Verifikasi ukuran kapal, penggantian alat tangkap, tidak disosialisasikan dengan cukup," katanya, Kamis (22/12/2016).

Program penggantian alat tangkap oleh pemerintah pusat pun, lanjutnya, diperkirakan hanya akan menjangkau sedikit nelayan eks cantrang di Jateng. Data DKP menyebutkan, dari 1.216 kapal eks cantrang di Jateng, hanya 10 armada yang berukuran di bawah 10 gros ton (GT). Seperti diketahui, pemerintah hanya memberikan bantuan alat tangkap pengganti untuk kapal di bawah 10 GT.

Sebanyak 60% kapal eks cantrang di Jateng bahkan berukuran di atas 30 GT. Seperti diketahui pula, kapal eks cantrang di atas 30 GT-lah yang menjadi target 'pemindahan'.

Lalu menuturkan program restrukturisasi utang pembelian alat tangkap nelayan kapal di atas 10 GT yang didengungkan pemerintah pusat tidak sepenuhnya berjalan di Jateng. Pasalnya, BRI--satu-satunya bank pelat merah yang digandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan-- sangat berhati-hati menetapkan debitur yang dapat direstrukturisasi pinjamannya.

Rencana mobilisasi 400 kapal nelayan pantura merupakan bagian dari program pemanfaatan potensi WPP 711 (Laut China Selatan dengan perairan Natuna menjadi bagiannya) yang saat ini baru tergarap 47.000 ton dari stok ikan lestari 1,14 juta ton per tahun. Perinciannya, 300 kapal dimobilisasi tahun ini, sedangkan sisanya tahun depan.

Mobilisasi itu dipandang akan membantu pemerintah mengoptimalkan potensi sumber daya perikanan di Natuna hingga 400.000 ton per tahun, di samping mengurangi kepadatan di Laut Jawa yang sudah overfishing.

Saat dimintai keterangan mengenai jumlah nelayan pantura Jawa yang sudah berangkat ke Natuna, Pelaksana Tugas Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar tidak menjawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper