Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi India Tahun 2016

Dalam lampiran Asian Development Outlook (ADO) 2016, seperti dikutip Reuters hari ini (Selasa, 13/12/016), ekonomi Developing Asia - yang mencakup 45 negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh 5,6% tahun ini dari proyeksi sebelumya sebesar 5,7%.
ADB
ADB

Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 untuk Asia. Hal ini mencerminkan lebih lambannya ekspansi di India dari yang diperkirakan.

Dalam lampiran Asian Development Outlook (ADO) 2016, seperti dikutip Reuters hari ini (Selasa, 13/12/016), ekonomi Developing Asia - yang mencakup 45 negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik – diperkirakan akan tumbuh 5,6% tahun ini dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,7%.

Sementara itu, proyeksi pertumbuhan 2016 untuk India dipangkas menjadi 7% dari sebelumnya 7,4% akibat lesunya investasi, perlambatan pertanian, dan demonetisasi pemerintah baru-baru ini.

Meskipun demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi India untuk 2017 dipertahankan di posisi 7,8%.

Selain itu, institusi finansial pembangunan multilateral yang berbasis di Manila tersebut mempertahankan proyeksi pertumbuhan China sebesar 6,6% dan 6,4%, masing untuk tahun ini dan berikutnya.

Ketahanan ekonomi China dan India sebelumnya disebut mendasari kekuatan ekonomi Benua Kuning serta membantu Asia menjaga momentum pertumbuhan.

“Perekonomian negara-negara di Asia melanjutkan ekspansi kuatnya dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Reformasi struktural untuk mendorong produktivitas, memperbaiki iklim investasi, serta mendukung permintaan domestik dapat membantu mempertahankan momentum pertumbuhan,” ujar Wakil Kepala Ekonom ADB, Juzhong Zhuang.

Proyeksi pertumbuhan untuk Asia Tenggara dipertahankan di posisi 4,5% untuk tahun ini dan 4,6% tahun depan, ditopang oleh pertumbuhan yang kuat di Malaysia dan Filipina.

Adapun, perekonomian negara-negara di Asia Selatan diproyeksikan tumbuh 6,6% tahun ini atau turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,9%. Namun untuk tahun depan, pertumbuhan di kawasan tersebut diperkirakan akan kembali melambung menjadi 7,3%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper