Bisnis.com, JAKARTA--SKK MIgas mempercayakan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk terus mengawal proyek pembangunan Floating Production Unit Jangkrik atau FPU Jangkrik sejak masa pembangunannya 2.5 tahun lalu hingga nantinya sukses beroperasi. Proyek ini dipercayakan SKK Migas kepada BKI dual class dengan class DNV-GL.
Project Manager Proyek FPU Jangkrik PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Kartika Kus Hendratna mengatakan pembangunan FPU Jangkrik dilakukan di dua tempat yakni untuk hull atau lambung di Hyundai Heavy Industry, Ulsan-Korea Selatan, sedangkan topside atau bangunan atas dibangun di Galangan Saipem Indonesia, Tanjung Balai-Karimun, Kepulauan Riau.
"Progress pembangunannya sebagaimana disurvei BKI, saat ini sudah sampai pada tahap load out atau penyatuan bangunan atas dan lambung kapal" ujarnya dalam siaran pers, Jumat (9/12).
Dia menambahkan bahwa penyatuan bangunan FPU Jangkrik secara utuh dilakukan di Galangan Saipem Karimun dari Rabu (7/12) sampai dengan Jumat (9/12), dan sukses dilaksanakan, disaksikan oleh SKK Migas sebagai Perwakilan Pemerintah Indonesia.
Menurutnya, proyek pembangunan FPU Jangkrik ini dilakukan atas pengawasan badan klasifikasi nasional yaitu BKI yang bekerjasama dengan DNV-GL dengan skema dual classification. Pelaksanaan dual class ini berjalan berdasarkan PM 7/2013 sesuai dengan persyaratan SKK Migas kala itu.
Lebih lanjut, dia mengatakan pengawasan BKI untuk suksesnya pembangunan FPU Jangkrik sampai dengan tahapan ini membuktikan bahwa BKI terus berupaya menjadi badan klasifikasi nasional yang professional, handal dan terpercaya hingga FPU Jangkrik dapat beroperasi dengan baik pada pertengahan tahun 2017 yang diperkirakan akan selesai pada April - Mei 2017 dan on stream pada Agustus 2017.
"Proyek ini akan menambah credential bagi BKI agar dapat mensertifikasi proyek new building lainnya untuk kapal sejenis, sehingga BKI semakin mendapat kepercayaan dari stakeholdernya, terutama pekerjaan dilingkungan SKK Migas", tambah Saifuddin Wijaya, Sekretaris Perusahaan BKI.
