Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NATAL & TAHUN BARU, Pemerintah Terapkan Rerouting Kapal

Sekitar 983 kapal milik negara, BUMN pelayaran dan swasta siap dikerahkan untuk mengakomodasi penumpang di periode libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
Sejumlah penumpang turun dari Kapal Pelni Bukit Raya Jakarta saat berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/7). Sedikitnya 102 kapal telah melayani sekitar 80 ribu pemudik dan penumpang di pelabuhan tersebut sejak H-18 hingga H-2 Lebaran./Antara
Sejumlah penumpang turun dari Kapal Pelni Bukit Raya Jakarta saat berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/7). Sedikitnya 102 kapal telah melayani sekitar 80 ribu pemudik dan penumpang di pelabuhan tersebut sejak H-18 hingga H-2 Lebaran./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 983 kapal milik negara, BUMN pelayaran dan swasta siap dikerahkan untuk mengakomodasi penumpang di periode libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Selain pengerahan 983 kapal, pemerintah bersama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan rerouting terhadap 61 kapal perintis dan 16 kapal Pelni.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Bay M. Hasani mengatakan proses rerouting sebenarnya tidak perlu persetujuan. Tergantung Kebutuhan darurat di lapangan," ungkapnya dalam jumpa pers Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Rabu (7/12/2016).

Untuk Pelni, lanjutnya, cukup melapor kepada Kementerian Perhubungan untuk pelaksanaan rerouting ini. Menurutnya, skema rerouting ini harus dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan armada di wilayah-wilayah yang mengalami pertumbuhan tinggi selama periode libur tersebut.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan ada 10-14 pelabuhan pantau yang diperkirakan mengalami lonjakan penumpang angkutan laut pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Sementara itu, pengamat maritim yang menjabat sebagai Ketua Program Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Raja Oloan Saut Gurning menilai keputusan melakukan rerouting sebagai langkah yang baik. Namun, dia mengingatkan Kemenhub harus memperhatikan kesiapan pelabuhan yang akan disinggahi kapal rerouting.

"Rerouting ini baik, tetapi harus mulai diidentifikasi sumber risikonya apa saja," imbuhnya. Jika ada terminal yang tidak mencukupi, dia menyarankan pihak terkait harus sigap mengubah terminal kargo menjadi terminal penumpang sementara.

Akhmad Sujadi, Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan, mengatakan perusahaan menyiapkan 26 unit armada untuk mengangkut sekitar 54.823 penumpang perhari termasuk dispensasi untuk mengatasi permintaan yang cukup tinggi.

Dia mengaku perusahaan melakukan rerouting dan resechedule kapal reguler guna meningkatkan kapasitas penumpang dari 26 unit kapal yang dikerahkan dalam Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

“Keterbatasan armada kami siasati dengan rerouting dan resechedule untuk menambah frekuensi, sehingga kapasitas dan frekuensi pelayaran pada suatu rute bisa lebih sering untuk mengangkut penumpang,” ujar Sujadi.

Dari 26 unit kapal, Pelni berencana melakukan rerouting pada 17 unit kapal. Kapal yang berjadwal atau reguler tidak mengalami perubahan rute diantaranya KM. Tidar dan KM.Dorolonda untuk tipe 2000 pax. KM. Tatamailau, KM.Tilongkabila, KM. Binaiya, KM. Sirimau, KM. Bukit Raya dan KM. Kelimutu untuk tipe 1000 pax.  Sementara itu, KM.Sangiang dengan kapasitas 500 pax tetap di rute reguler.

Untuk kapal tipe 500 yang deviasi dan di-rerouting KM. Pangrango deviasi ke Bandanaira antisipasi pra dan purna Natal. KM. Egon akan melakukan rerouting ke Kalimantan menuju Jawa Port.

Khusus Kapal Ferry Cepat (KFC) Jetliner, Pelni akan melakukan deviasi armada tersebut ke  Reo untuk melayani ruas Baubau-Kendari. Sedangkan KM. Wilis reschedule agar tiba di Rote sebelum Natal.

"Kapal yang akan direrouting atau menjalani rute atau masuk pelabuhan bukan pada rute reguler dan reschedule, yakni rutenya tetap, tetapi jadwal hari dan tanggalnya berubah, terdiri dari untuk kapal tipe 3000 dan 2000 pax."

Adapun, rincian kapal yang akan rerouting dan reschedule a.l. KM. Gunung Dempo deviasi Ambon-Makasar dan Ambon-Papua, KM. Umsini deviasi Ende, KM. Dorolonda deviasi Biak-Jayapura, KM. Ciremai deviasi Papua-Ambon, KM. Labobar menambah frekuensi Bitung-Jayapura, KM. Kelud melayani Batam-Medan, KM. Nggapulu rerouting Surabaya-Nabire, KM. Sinabung menambah frekuensi Bitung-Ternate-Ambon-Sorong-Manokwari, KM. Lambelu rerouting Balikpapan-NTT. KM. Bukit Siguntang rerouting Tarakan/Nunukan tujuan Parepare dan Makasar.

Untuk kapal tipe 1000 pax seperti KM. Leuser, Pelni akan melakukan deviasi kapal tersebut ke Labuan Bajo. Sementara itu, KM.Awu menambah frekuensi ruas Benoa-NTT dan KM. Lawit melakukan rerouting Tanjung Priok- Padang, Gunung Sitoli dan  Sibolga.

Kepada penumpang tujuan Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli, Pelni mengingatkan agar segera membeli tiket karena kapasitasnya terbatas.
“Untuk tiket ke Padang keberangkatan Tanjung Priok tanggal 20 Desember 2016,  masih tersedia 500 tiket. Namun penjualan online terus bergerak," ujarnya.

Harga tiket KM. Lawit ke Padang sebesar Rp 285.000, sementara Gunung Sitoli Rp398.000 dan Sibolga Rp402.000. Sujadi mengungkapkan tiket sudah termasuk jasa pelabuhan,  asuransi dan makan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper