Bisnis.com, JAKARTA — Perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat peralihan konsumen dari televisi tabung ke televisi layar datar tersendat.
General Manager Product Planning Division, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), Herdiana Anita mengatakan produsen tadinya berharap pergeseran konsumen dari televisi tabung (CRT) ke televisi layar datar (LCD) berukuran kecil bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan.
Namun, penjualan produk televisi berharga murah yaitu televisi layar datar ukuran 24 inci dan televisi layar datar ukuran 32 inchi tahun ini turun tajam. Volume penjualan televisi berukuran 24 inci anjlok hingga 16,7%, sedangkan televisi berukuran 32 inci turun 5%.
Dia mengatakan penjualan televisi merosot tertekan penurunan daya beli konsumen. Daya beli penduduk Indonesia masih lemah di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan penjualan televisi juga tertekan oleh pasar properti yang masih lesu. Penjualan televisi biasanya tumbuh berbarengan dengan pertumbuhan pembelian apartemen atau rumah baru.
“Sepertinya lebih ke smart spending. Mereka menahan pengeluaran, tidak belanja yang tidak terlalu dibutuhkan. Televisinya rusak, baru diganti,” kata Herdiana kepada bisnis.
Di sisi lain, penurunan harga produk membuat penjualan di segmen pasar televisi berukuran layar 32 inci malah bisa tumbuh di atas 20%.
Herdiana mengatakan SEID menyesuaikan aktivitas produksi agar bisa mengambil lebih banyak keuntungan dari pertumbuhan pada produk televisi berukuran lebar.
Pabrik televisi Sharp di Karawang kini mulai memproduksi televisi LED berukuran 40 inci setelah sebelumnya hanya memproduksi televisi LED berukuran 32 inci dan 24 inci.
Pengalihan produksi televisi berukuran 40 inci ke Indonesia, jelas Herdiana, meningkatkan kemampuan SEID berkompetisi di segmen pasar menengah ke atas.