Bisnis.com, JAKARTA – Produsen obat lokal masih optimistis omzet industri farmasi bisa tumbuh double digit di tengah perlambatan ekonomi.
Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) Dorodjatun Sanusi mengakui, tahun ini ada perlambatan pertumbuhan penjualan obat-obatan.
Namun, dia mengatakan produsen obat lokal masih optimistis pertumbuhan omzet obat bisa mencapai 9%--11% sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun.
Pasar farmasi, lanjutnya, kini bergantung pada kelancaran belanja pemerintah. Alasannya, sistem Jaminan Kesehatan Nasional saat ini merupakan pasar terbesar bagi produk farmasi dan kesehatan.
“Tahun depan saya belum bisa perkirakan. Ini semua tergantung regulasi pemerintah. Apa yang akan direalisasikan dan beberapa yang belum diimplementasikan seperti perizinan atau registrasi,” kata Dorodjatun kepada Bisnis, Selasa (29/11/2016).
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Group (IPMG) Parulian Simanjuntak memperkirakan, pasar obat pada 2016 cuma tumbuh 6%.
“Proyeksi pasar tidak menggembirakan, apalagi kalau dihitung dengan dolar stagnan. Ada pertumbuhan karena nilai tukar yang lebih bagus,” kata Parulian.