Bisnis.com, JAKARTA - Reksadana nonsaham diperkirakan bakal jadi instrumen investasi yang paling banyak diburu peserta tax amnesty.
Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, berdasarkan hasil diskusi OJK dengan beberapa bank dan nasabah, dia memperkirakan sebagian besar investor akan menaruh uangnya di produk yang sudah cukup dikenal, cukup likuid, minim risiko dan marketnya jelas.
"Produk-produk yang bakal laris adalah reksadana pasar uang, reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan reksadana pendapatan tetap. Sementara reksadana saham kemungkinan tak dipilih mengingat risikonya yang cukup tinggi," katanya di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Selain itu, nasabah yang bergerak di sektor properti diperkirakan akan memilih investasi khusus seperti dana investasi real estate (DIRE).
Sementara itu, dari hasil pertemuan dengan beberapa bank gateway, mereka mengatakan pemilik dana untuk sementara sengaja mengendapkan uangnya di bank.
Alasannya, karena pemilik dana tersebut masih mempertimbangkan kondisi pasar dan mencari-cari instrumen investasi apa yang cocok dan memberikan imbal hasil yang maksimal.
"Saat ini mereka berpikir bagaimana masuk dulu. Setelah itu baru berpikir bagaimana dana tersebut bisa menghasilkam return yang sesuai keinginan investasi," imbuhnya.