Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERGUDANGAN: PT Multi Terminal Kelola 2 Rumah Kita

PT Multi Terminal Indonesia, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II, tengah mempersiapkan proses pembangunan Rumah Kita di Sulawesi Utara setelah sebelumnya merintis program serupa di Kepulauan Natuna.
Ilustrasi pergudangan/mmproperty.com
Ilustrasi pergudangan/mmproperty.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Multi Terminal Indonesia, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II, tengah mempersiapkan proses pembangunan Rumah Kita di Sulawesi Utara setelah sebelumnya merintis program serupa di Kepulauan Natuna.

Tony Hajar Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI) mengatakan Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) sebagai induk perusahaan sekaligus pemegang saham mayoritas PT MTI kembali mempercayakan kelanjutan operasional program Rumah Kita.

Kelanjutan program itu diberikan kepada perusahaan yang nantinya beroperasi di Tahuna dan Miangas–Sulawesi Utara, selain di Kepulauan Natuna.

“PT Pelindo II selaku Pemegang Saham telah mengarahkan manajemen PT MTI untuk segera melakukan survei dan membuat kajian sejalan dengan rencana pelaksanaan program Rumah Kita di kepulauan Tahuna dan Miangas," ujar Tony saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/11/2016).

Oleh karena itu, dia menambahkan perusahaan dalam waktu dekat akan segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan melakukan survei pendahuluan ke kepulauan Tahuna untuk menghitung kebutuhan infrastruktur yang dapat menunjang terlaksananya program ini.

Adapun untuk titik gudang konsolidasi Rumah Kita, dia mengatakan MTI belum menentukan kepastian lokasinya. Namun, MTI tengah mempertimbangkan dua lokasi, yakni Tahuna dan Sangihe.

Perusahaan juga akan mengkaji kebutuhan pembangunan gudang di kedua titik. "Kita kaji dulu. Kalau di Tahuna ada gudang, kita sewa saja," tambahnya.

Untuk sementara, MTI akan menetapkan Bitung sebagai hub bagi Rumah Kita sebelum barang dikirimkan ke pulau-pulau terluar tersebut.

Di Natuna, kata Tonny, MTI hanya mengunakan beberapa unit kontainer sebagai gudang karena di kepulauan tersebut tidak ada fasilitas yang memungkinkan untuk menimbun ketersediaan barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper