Bisnis.com, BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah mematangkan peta jalan (roadmap) pengembangan industri pariwisata bertajuk Wonderful Bengkulu, yang ditargetkan rampung pada 2020.
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menjelaskan program pariwisata itu akan menekankan pada promosi 3 potensi terkuat provinsi tersebut, yaitu; wisata alam, wisata sejarah, serta wisata budaya.
Ridwan mengungkapkan dari segi alam; Bengkulu memiliki potensi pariwisata utama berupa pantai, berbagai danau, dan air terjun. Apalagi, 47% wilayah Bengkulu adalah hutan yang ditetapkan sebagai paru-paru dunia oleh UNESCO dan menjadi habitat bunga raflesia arnoldi.
Selain itu, terdapat banyak sekali danau di Bengkulu. Salah satu yang paling menarik adalah danau seluas 500 ha bernama Dendam Tak Sudah. Provinsi tersebut juga memiliki pantai pasir putih sepanjang 525 km, serta arung jeram dengan tingkat kesulitan A+.
Dari segi sejarah; Bengkulu merupakan lokasi pendaratan pertama kolonial Inggris dan merupakan hasil pertukaran dengan Singapura pada era tersebut. Dari segi budaya; Bengkulu merupakan simpul asimilasi kultural karena merupakan cikal bakal persinggahan bangsa Gujarat, Portugis, dan Arab.
Untuk mencapai target Bengkulu sebagai destinasi pariwisata favorit nasional, pemprov setempat mulai mempersiapkan berbagai program pada 2016. Salah satunya adalah program Bengkulu Tersenyum dan program toilet bersih.
Tujuannya adalah agar masyrakat Bengkulu terlatih dengan dunia kepariwisataan, seperti; bagaimana bersikap ramah terhadap tamu wisatawan, bagaimana memberikan fasilitas yang layak bagi turis, dan bagaimana membuat pelancong tidak kapok berkunjung.
“Kebanyakan pekerja pelayanan umum Bengkulu, seperti di Bandara, masih bermental sebagai aparat dan bukan melayani wisatawan. Kami akan latih mereka supaya bisa melayani tamu dengan baik,” tutur Ridwan saat ditemui di Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu malam (16/11/2016).
Lebih lanjut, Ridwan juga akan mengatur mengenai penetapan harga di destinasi-destinasi wisata, termasuk di rumah makan dan pusat suvenir. Sebab, dia mengaku selama ini masih banyak warga yang mematok harga seenaknya terhadap wisatawan dari luar Bengkulu.
“Untuk program toilet bersih, kami akan lakukan sampai ke tingkat sekolah dan rumah warga. Bahkan, bagi rumah warga yang ingin dijadikan homestay, kami sediakan dana sebagai insentif untuk membenahi toilet dan fasilitas kamarnya,” tuturnya.