Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wings Gaet Glico Masuk ke Bisnis Es Krim'

Wings Group terjun ke bisnis es krim melalui kerja sama dengan Glico, memperebutkan pasar senilai Rp9,5 triliun yang saat ini didominasi oleh PT Unilever Indonesia Tbk.
Glico Indonesia. /glico
Glico Indonesia. /glico

Bisnis.com, JAKARTA — Wings Group terjun ke bisnis es krim melalui kerja sama dengan Glico, memperebutkan pasar senilai Rp9,5 triliun yang saat ini didominasi oleh PT Unilever Indonesia Tbk.

PT Glico Wings kemarin Rabu (16/11/2016) mulai memasarkan es krim produksinya di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah perusahaan patungan antara Wings Food (50%) dan Ezaki Glico (50%), perusahaan fast moving consumer goods asal Jepang.

Glico Wings adalah kerja sama ketiga yang dijalin oleh Wings Group dengan perusahaan Jepang. Perusahaan yang didirikan Johannes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto itu sebelumnya menggandeng Lions untuk memproduksi toiletteries dan membangun ritel Family Mart.

Presiden Direktur Glico Wings, Hidekazu Kawashima, mengatakan pertumbuhan permintaan yang pesat mendorong Ezaki Glico memilih segmen es krim sebagai investasi perdana mereka di sektor manufaktur Indonesia.

Pertumbuhan pasar es krim di Indonesia mencapai 16% per tahun. Nilai pasar es krim naik dari Rp6,1 triliun pada 2012 ke Rp9,5 triliun pada 2015 dan diproyeksikan mencapai Rp19,8 triliun pada 2020.

Laju kenaikan permintaan atas es krim dua kali lipat lebih cepat dibandingkan pertumbuhan permintaan atas minuman teh dalam kemasan yang sebesar 8,4% per tahun dan minuman kopi dalam kemasan yang cuma 7,7% per tahun.

Faktor lain yang membuat potensi pasar es krim di Tanah Air menggiurkan adalah tingkat konsumsi masih rendah. Konsumsi es krim di Indonesia baru 0,1 liter per orang per tahun dibandingkan dengan Amerika Serikat sebanyak 20,8 liter  atau Singapura sebanyak 2,4 liter.

“Konsumsi 0,1 liter itu setara dengan 2 batang atau 2 mangkuk kecil es krim. Pasar ini semakin potensial karena tingkat konsumsinya masih sangat rendah dan permintaan sudah mulai tumbuh pesat,” kata Kawashima, Rabu (16/11/2016).

Kawashima tidak bersedia mengungkapkan nilai investasi yang dikeluarkan Glico maupun Wings Food untuk mendirikan pabrik dan membangun jarangan distribusi rantai pendingin di Indonesia.

Namun, BKPM pada pertengahan tahun lalu menyatakan sebuah perusahaan industri makanan ringan asal Jepang berencana menginvestasikan US$30 juta di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah produsen es krim, yogurt, jus, susu, dan roti.

Marketing Manager Glico Wings, Bernando Tampubolon, mengatakan saat ini hanya ada beberapa pemain besar yang berkompetisi di pasar es krim Indonesia. PT Unilever Indonesia Tbk mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 70%, diikuti oleh PT Campina Ice Cream Industri yang menguasai 20% pasar.

Glico Wings berambisi menjadi tiga produsen es krim terbesar di Indoensia pada 2017 mengandalkan kemampuan teknologi Ezaki Glico dan jaringan distribusi milik Wings Group.

Strategi Glico Wings adalah menyediakan variasi produk sesuai selera konsumen pada tingkat harga rendah.

Produk es krim Glico Wings dipasarkan pada kisaran harga Rp1.000—Rp12.000 dengan beberapa rasa yang khusus dikembangkan untuk konsumen Indonesia, termasuk rasa soda gembira.

“Saat ini lemari pendingin kami sudah ada di peritel tradisional. Di peritel modern akhir bulan ini semua sudah tersedia,” kata Bernando.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper