Bisnis.com, BANDUNG - Perum Bulog Divre Jabar memastikan persediaan beras hingga Maret 2017 dalam kondisi surplus sehingga bisa dipasok untuk memenuhi kebutuhan di provinsi lainnya.
Kepala Bulog Divre Jabar Alip Afandi mengungkapkan penyerapan beras hingga akhir tahun ini diproyeksikan lebih dari 545.000 ton atau 101% dari target 2016.
Sekalipun terjadi fluktuasi harga gabah, menurutnya, tidak menjadi hambatan berarti bagi penyerapan beras oleh Bulog. Diproyeksikan bahkan ada tambahan 100.000 ton hingga Desember 2016.
"Penyerapan masih terus dilakukan. Bulog Jabar bahkan meningkatkan target pengiriman beras ke luar pulau dari 100.000 ton menjadi 190.000 ton," katanya, Kamis (10/11/2016).
Dia menjelaskan realisasi pengiriman beras sudah sekitar 70.000 ton yang hampir 50% dikirim ke Sumatra seperti Medan, Riau, Bangka, Sumatra Barat hingga Aceh dan Kalimantan Barat.
"Beras kami beli dari petani Rp7.300/kg, gabah kering giling Rp4.650/kg, dan gabah kering pungut Rp3.700/kg. Pencapaian tersebut bisa dikatakan sangat baik, karena saat ini target sudah terlampaui meskipun batas penyerapannya baru akan berakhir Desember 2016," tuturnya.
Menurutnya, tingginya penyerapan pada tahun ini sudah bisa diprediksi sejak pertengahan tahun di mana penyerapan hingga Juni 2016 sudah melebihi pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan selisih 80.000 ton.
Pada Juni 2016, diketahui penyerapan sudah mencapai 330.000 ton lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebanyak 250.000 ton.