Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) selesai melakukan evaluasi dokumen prkualifikasi bagi dua ruas tol baru yakni Semarang—Demak dan Probolinggo—Banyuwangi dengan total panjang 195 km.
Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas mengumumkan seluruh badan usaha yang telah mengajukan dokumen prakualifikasi dinyatakan lolos.
Melalui surat pengumuman yang disampaikan kepada Bisnis, terdapat tiga peserta yang lolos prakualifikasi ruas Probolinggo—Banyuwangi sepanjang 170,36 km, yakni perusahaan konstruksi asal Turki Enka Insast Ve Sanayi yang melaju seorang diri tanpa menggandeng partner.
Selain investor Turki juga tercatat konsorsium PT Jasa marga Tbk bersama dengan PT Waskita Toll Road serta PT Brantas Abipraya yang menyerahkan dokumen prakualifikasi. Tak hanya itu, PT Pembangunan Perumahan juga tercatat mengumpulkan dokumen prakualifikasi untuk ruas itu seorang diri.
Eka mengatakan perusahaan asing, Enka tak perlu menggandeng badan usaha dalam negeri untuk dapat mengerjakan proyek tol dengan nilai investasi sekitar Rp18,4 triliun itu. Pasalnya berlakunya peraturan Penanaman Modal Asing telah mengizinkan kepemilikan 100% bagi investor luar negeri.
“Untuk dapat lulus PQ kami terutama melihat kemampuan keuangan serta pengalaman para badan usaha. Untuk tol peraturan PMA, 100% bisa asing,” katanya kepada Bisnis Minggu (6/11)
Sebelumnya, melalui paket kebijakan ekonomi jilid X, pemerintah resmi merevisi daftar negatif investasi (DNI) untuk penanaman modal asing (PMA). Dalam revisi DNI, kini investor asing bisa sepenuhnya atau menanamkan modal hingga 100% untuk menguasai 35 bidang usaha.
Sebelum dibebaskan untuk 100% dimiliki asing, bidang-bidang usaha tersebut sebelumnya dibatasi 33% hingga 95% dari kepemilikan asing. Adapun dalam Pengusahaan Jalan Tol, pemerintah semula membatasi kepemilikan hingga 95%.
Eka melanjutkan untuk ruas Semarang—Demak sepanjang 25 km, terdapat dua konsorsium BUMN yang mengajukan minatnya. Konsorsium pertama terdiri atas PT Jasa Marga Tbk menggandeng PT Waskita Toll Road. Konsorsium kedua yakni PT Pembangunan Perumahan bersama PT Wijaya Karya Tbk.
BPJT lanjutnya mempertimbangkan ruas Semarak untuk dikerjakan dengan skema BOT(Built—Operate—Transfer secara penuh.
Hal itu berarti seluruh desain hingga operasi dan pemeliharaan akan dilakukan oleh BUJT. Ruas dengan nilai investasi mencapai Rp3 triliun itu, dinilai memiliki Financial Internal Rate of Return (FIRR) lebih besar atau setidaknya sama dengan biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (WACC).Weighted Average Cost of Capital ( WACC).
Sedangkan untuk ruas Probolinggo—Banyuwangi pemerintah belum menentukan untuk memberikan porsi dukungan pendanaan. Eka pun menegaskan, masa sanggah tetap berlaku, kendati seluruh badan usaha dinyatakan lolos.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam dokumen prakualifikasi (Pasal II.q.1) maka peserta prakualifikasi yang berkeberatan dapat mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya lima hari kerja setelah tanggal pengumuman.
“Selanjutnya untuk pelelangan dua ruas itu akan dilakukan pada bulan depan,” imbuhnya.
Sementara untuk pelelangan dua ruas sebelumnya yakni Serang—Panimbang senilai Rp11 triliun dan ruas Cileunyi—Sumedang –Dawuan (Cisumdawu) seniali Rp10 triliun, pihaknya teah mengirimkan undangan kepada peserta lelang. Pembukaan sampul penawaran katanya akan dilakukan pada Senin(7/11).
Dengan demikian, penetapan pemenang ujarnya akan dikejar hingga akhir bulan ini.
“Mungkin sebelum akhir bulan sudah ada selesai evaluasi akan ada penetapan menteri,” tekannya.